get app
inews
Aa Text
Read Next : Lalai Bawa STNK dan SIM, 26 Pengendara di Pangkalpinang Kena Tilang OPM 2025

Inflasi Babel Lebih Tinggi dari Nasional, Bawang Merah dan Ayam Ras Jadi Biang Kerok

Senin, 04 Agustus 2025 | 20:20 WIB
header img
Inflasi Babel Lebih Tinggi dari Nasional, Bawang Merah dan Ayam Ras Jadi Biang Kerok. Foto : Haryanto

Rommy menjelaskan bahwa cuaca ekstrem berdampak terhadap gagal panennya bawang merah di daerah sentra produksi dan tidak dapat melautnya nelayan di Bangka Belitung. 

"Hal ini mengakibatkan terbatasnya stok bawang merah dan ikan laut khususnya ikan kerisi di pasar. Selain itu, stok daging ayam ras juga terbatas di tengah permintaan masyarakat yang meningkat," ucapnya. 

Menurutnya, secara spasial seluruh wilayah yang disurvei Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi secara bulanan.

"Kabupaten Tanjungpandan tercatat mengalami inflasi tertinggi yakni sebesar 1,41% (mtm), diikuti oleh Kabupaten Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,04% (mtm) dan 0,46% (mtm). Sementara itu, Kabupaten Bangka Barat tercatat mengalami inflasi bulanan terendah yakni sebesar 0,16% (mtm)," katanya. 

Secara tahunan, seluruh wilayah di Bangka Belitung juga mengalami inflasi. Kabupaten Belitung Timur merupakan wilayah yang mengalami inflasi tertinggi yakni sebesar 3,50% (yoy). 

Kemudian diikuti oleh Kabupaten Tanjungpandan dan Kota Pangkalpinang masing-masing mengalami inflasi sebesar 2,67% (yoy) dan 1,71% (yoy). 

Selanjutnya, Kabupaten Bangka Barat tercatat sebagai wilayah yang mengalami inflasi terendah yaitu sebesar 1,18% (yoy). 

Lebih lanjut, Rommy menambahkan Bank Indonesia terus bersinergi dengan TPID dan mitra strategis lainnya dalam menjaga inflasi pada rentang yang rendah dan stabil. 

Hal ini sebagai bentuk dukungan Bank Indonesia dan TPID terhadap 3 (tiga) langkah strategis pengendalian inflasi yaitu (i) menjaga inflasi tahun 2025 pada kisaran sasaran nasional 2,5±1% dalam rangka mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi, (ii) menjaga inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) dalam kisaran 3,0-5,0% dan (iii) memperkuat koordinasi pusat dan daerah dengan penyusunan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2025-2027. 

"Untuk itu, Bank Indonesia bersinergi dengan TPID se-Bangka Belitung akan terus memperkuat kerangka kebijakan 4K dalam pengendalian inflasi yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif," ujarnya. 

Editor : Haryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut