JAKARTA, lintasbabel.id - Harga minyak sawit mentah/crude palm oil (CPO) hingga pukul 13:23 WIB menunjukkan harga CPO Mei 2022 turun -1,17% di MYR 6.241 per ton, sementara CPO Juni 2022 merosot -1,24% di MYR 5.945 per ton, pada Rabu (30/3/2022) siang.
CPO perlahan mulai tergerus menyusul tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan Rusia dan Ukraina. Hal ini meningkatkan harapan akan berakhirnya perang di Eropa Timur, yang menurunan harga minyak mentah, dan minyak nabati.
Kendati demikian, penurunan diperkirakan masih bersifat terbatas mengingat serangan Rusia masih berlangsung di wilayah lain.
"Ketidakpastian seputar berita pembicaraan gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia membuat pasar gelisah hari ini," kata Direktur Pelindung Bestari, Paramalingam Supramaniam, yang berbasis di Selangor, dilansir Reuters, Rabu (30/3/2022).
Indonesia sebagai produsen utama CPO dilaporkan merilis harga referensi minyak sawit mentah untuk bulan April 2022 sebesar US$1.787,5 per ton.
Angka tersebut meningkat dari harga referensi bulan Maret sebesar USD1.432,24 per ton, sebagaimana diwartakan Reuters.
Sementara itu, harga minyak nabati sejenis lain seperti minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 0,1%. Kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian China turun -1,1%, sementara kontrak CPO turun -1,1%.
Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena persaingan untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
MNC Portal Indonesia sudah menghubungi pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengonfirmasi harga referensi CPO April 2022.
"Masih dalam proses, nanti kalau sudah siap akan disebarkan," kata Humas Kemendag, Reno, saat dihubungi Rabu siang.
Editor : Muri Setiawan