Tekan Angka Stunting, Algafry Minta Optimalkan Posyandu Desa

BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, terus berupaya menekan angka stunting di wilayahnya. Data Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, jumlah balita yang masih dikelompokkan masuk kategori stunting, atau kondisi gagal pertumbuhan (tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi di Bangka Tengah, tahun ini mengalami penurunan, yakni dari 5,37 persen, pada tahun 2020 menurun menjadi 3,31 persen  per bulan Maret pada Tahun 2021.

Dalam upaya penurunan angka stunting ini, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengajak seluruh stakeholder, termasuk pemerintahan dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan wilayah bebas stunting.

Baca Juga

TNI AD Kuatkan Peran Tangani Stunting di Babel

Bahkan ia pun menekankan, kepada pihak terkait, mulai dari Desa untuk kembali mengaktifkan Posyandu Desa.

"Sebenarnya untuk kasus stunting di Bangka Tengah, angkanya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, namun karena program pemerintah di tahun 2024 itu angkanya diharapkan Zero,"ujar Algafry, Selasa (24/08/2021).

"Saya juga sudah meminta semua stakeholder terkait untuk segera melakukan integrasi dalam menyikapi kasus stunting ini, diantaranya kami mulai dari desa, dimana posyandu akan kami optimalkan kembali, karena cikal bakalnya ada disana, jika posyandu digerakkan maka perkembangan balita akan kita ketahui," ujarnya.

Baca Juga

Peduli Generasi Sehat, Kodim/0432 Basel Berikan Asupan Makanan Bergizi Seimbang Bagi Pelajar

Tak hanya itu, ia juga mengajak semua stakeholder, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti dinas pangan, perlindungan anak, PUPR, dan lainnya untuk ikut berkontribusi menekan angka stunting ini.

"Jadi, tidak hanya mulai galakan dari posyandu, namun berbagai pihak harus tetap berintegritasi dan semua dinas harus bergerak serta semua desa anggarannya harus digerakkan dan difokuskan untuk mengatasi stunting ini," ujar Algafry.

Editor : Muri Setiawan