JAKARTA, lintasbabel.id - Pemerintah akhirnya kembali melanjutkan bantuan kuota data internet bagi siswa, guru, dosen dan mahasiswa pada September mendatang. Saat ini, pemerintah sedang melakukan pendataan kembali, para penerima sasaran bantuan di satuan pendidikan baik sekolah dan perguruan tinggi.
Plt Kepala Pusat Data Teknologi dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Muhammad Hasan Chabibie mengatakan, komposisi penerima manfaat dari bantuan kuota internet, akan dimulai dari jenjang anak usia dini hingga perguruan tinggi.
Menurutnya, bantuan kuota data internet gelombang kedua akan disalurkan selama 4 bulan.
"Rencana penerima bantuan kuota data di gelombang kedua di September, Oktober, November dan Desember," katanya pada dialog Perkembangan Bantuan Kuota untuk Pelajar yang disiarkan di Youtube KPC PEN.
Hasan menjelaskan, jumlah penerima bantuan kuota data sementara diasumsikan mencapai 26.891.244 penerima. Data ini, katanya, diperoleh dari data penerima bantuan di termin bantuan yang telah disalurkan bulan Maret, April dan Mei lalu.
"Ini angka kisaran. Karena angka masih bisa berubah sesuai dengan permintaan SPTJM (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak) dari masing-masing satuan pendidikan," jelas Hasan.
Menurut Hasan, dari 26,8 juta penerima itu proyeksi penerima bantuan di jenjang Paud sebesar 1,5 juta penerima. Lalu untuk siswa jenjang sekolah dasar dan sampai sekolah menengah atas dan kejuruan sebanyak 20,5 juta penerima. Jumlah dosen dan mahasiswa yakni 3,2 juta dan 1,5 juta guru yang akan menerima bantuan kuota.
Hasan menuturkan, dari evaluasi bantuan sebelumnya persentase pemanfaatan bantuan kuota internet di jenjang Paud sebesar 92%. Lalu di jenjang pendidikan dasar dan menengah 86,4%, dosen dan mahasiswa 74% dan guru 65%.
Hasan mengatakan, pembaruan data sudah dilakukan sejak awal Agustus pasca diumumkannya bantuan kuota data ini. Sekolah dan perguruan tinggi sudah dikirimi surat untuk memperbarui data siswa dan mahasiswa karena adanya tahun ajaran baru pasti menyebabkan perubahan data peserta didik.
"Oleh karena itu semua sekolah berubah data pasti ada pembaruan SPTJM dimana itu jadi syarat untuk menyalurkan bantuan ke masing-masing nomor," katanya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim memastikan, data kuota internet untuk para pelajar sampai akhir tahun 2021.
"Atas bantuan Kemenkeu, Presiden dan Bappenas kita berhasil melanjutkan bantuan data kuota internet sampai akhir tahun," kata Nadiem dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi X DPR RI, Senin (23/8/2021).
Dalam paparanya, Nadiem menjelaskan, telah mengeluarkan dua jenis bantuan selama pandemi. Bantuan tersebut akan dilanjutkan hingga akhir tahun yaitu pertama data kuota internet yang telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp6.8 triliun untuk 26.8 juta siswa, mahasiswa, guru dan dosen.
"Sedikit backgroundnya, kita sudah mengeluarkan Rp6.8 triliun untuk 26.8 juta siswa, mahasiswa, guru dan dosen tahun anggaran 2021, dan 35.6 juta siswa, mahasiswa, guru dan dosen tahun 2020," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Nadiem juga menyampaikan telah memberikan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) kepada mahasiswa dengan anggaran Rp2 triliun dengan lebih 419 mahasiswa PTS dan PTN yang terdampak pandemi.
"Kita mengeluarkan Rp2 triliun untuk membantu mahasiswa kita dalam bantuan UKT, dengan lebih 419 mahasiswa terbantu," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan