get app
inews
Aa Text
Read Next : Institut Pahlawan 12 Adakan Pertemuan dengan Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa

STISIPOL Pahlawan 12 Ulas Kontestasi Ekonomi dan Kontestasi Lahan Tambak Udang di Babel

Sabtu, 19 Maret 2022 | 13:40 WIB
header img
Saturday Forum STISIPOL Pahlawan 12, dengan tema Dampak dan Kontestasi Ekonomi Baru Tambak Udang, Sabtu (19/03/22). (Foto: Istimewa)

BANGKA, lintasbabel.id - Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Pahlawan 12 Sungailiat, menyelenggarakan kegiatan Saturday Forum dengan tema Dampak dan Kontestasi Ekonomi Baru Tambak Udang, Sabtu (19/03/22) di Ruang Kayu STISIPOL Pahlawan 12 Sungailiat, Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kegiatan Saturday Forum menghadirkan narasumber Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si, Alumnus Program Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan UGM yang disertasinya membahas terkait tambak udang di Indonesia.

Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Darol Arkum, M.Si selaku Ketua STISIPOL Pahlawan 12, dan dihadiri oleh Ferdiana, S.Ikom.,M.Ikom selaku Wakil Ketua I, Herwan, SE.,PAR.,MM selaku Wakil Ketua II dan Bambang Ari Satria, S.IP.,M.Si selaku Wakil Ketua III STISIPOL Pahlawan 12.

Moderator yang memandu kegiatan Saturday Forum ini adalah Widya Handini, B.Sc., M.Sc selaku Kepala LPPM STISIPOL Pahlawan 12.

Dr. Darol Arkum, M.Si dalam sambutannya mengatakan industri tambak udang di Provinsi Kepulauan Babel meningkat dan cukup ekstensif berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah sebagai sumber ekonomi baru pasca pandemi.

Namun, pengelolaan ekonomi tidak hanya ditinjau dari aspek ekonomi semata tetapi harus memperhatikan aspek lingkungan dan sosial serta tata ruang.

Ada beberapa hal yang perlu dikritisi melalui diskusi ini, yaitu aspek lingkungan hidup dimana wilayah tambak udang berada di pesisir pantai antara lain berpotensi merusak kawasan tumbuhan  mangrove dan pencemaran laut oleh limbah operasional tambak.

Aspek sosial yang perlu dicermati adalah kontribusi terhadap penciptaan tenaga kerja lokal dan dampak sosial lainnya.

Aspek tata ruang perlu dirumuskan secara jelas dan konsisten dalam dokumen perencanaan dan perlu dijalankan secara konsisten di lapangan. Hal ini perlu untuk menjaga konflik kepentingan pembangunan sektoral.

"Untuk itu, perlu tata kelola kebijakan yang komprehensif dengan dokumen kajian fisibiltas yang holistik mempertimbang seluruh aspek tata ruang, ekonomi, lingkungan dan sosial. Selain itu, perlu dilakukan langkah-langkah monitoring dan evaluatif untuk menjamin konsistensi antara perencanaan dan praktik di lapangan," ujar Darol.

Sementara itu, Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si dalam paparannya yang disampaikan melalui platform Zoom mengatakan, berbicara tentang kontestasi ekonomi itu terkait dengan lahan dan tata ruang, perilaku masyarakat dan perilaku penambak udang. 

Selain itu, juga dilihat dari sisi kontestasi lahan dan ketidakterpaduan antar lembaga yang kemudian memunculkan ambiguitas di tengah masyarakat. Kontestasi ekonomi terkait tata ruang lahan yaitu satu lokasi bisa dimanfaatkan untuk banyak hal selain tambak udang bisa disandingkan dengan perkebunan, konsepnya ekosistem tetap terjaga dan masyarakat berkehidupan dengan layak.

"Dalam  kontestasi lahan yang akan menimbulkan konflik diantisipasi dengan keluarnya peraturan-peraturan pemerintah terkait hal tersebut dan akan menyangkut aktor-aktor pemerintah, msyarakat maupun swasta," ujar Kuncoro.

Beberapa pertanyaan muncul dalam serial forum tersebut, mulai dari mengenai permasalahan kontestasi lahan dan relasi terhadap kekuasaan dalam pengelolaan tambak udang. Pertanyaan lainnya mengenai tambak udang yang ada, kendala yang dihadapi terkait dengan izin dari pusat, jadi usulan izin yang seperti apa karena terkait hal izin ini banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.

Adapun kesimpulan dari serial forum tersebut yaitu pentingnya tata ruang dalam hal konflik kontestasi lahan antar sektor dan kepentingan kelembagaan betapa pentingnya juga keterpaduan, kerjasama antar lembaga untuk menghindari ambiguitas di masyarakat sehingga pengelolaan tambak udang dapat berjalan sesuai prinsip-prinsip keberlanjutan.

Kemudian konsep sustainability ekonomi jangka panjang yang sesuai dengan sasaran Sustainable Development Goals sangat penting sekali agar tercapai ekosistem terjaga dan masyarakat dapat hidup dengan layak.

Kegiatan ini sendiri diikuti oleh Dosen STISIPOL Pahlawan 12 dan mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan Program Studi Ilmu Komunikasi disertai dengan diskusi dengan narasumber.
 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut