PENYEBARAN VARIAN DELTA
DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid 19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), belum bisa memastikan penyebaran virus Covid 19 varian Delta apakah sudah masuk ke wilayah Kepulauan Babel.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid 19 Kepulauan Babel, Mikron Antariksa dalam keterangan tertulisnya yang diterima lintasbabel.id, Selasa (17/8/2021) menyebutkan bahwa, pemberitaan belum lama ini yang menyatakan bahwa Covid varian Delta sudah masuk di Belitung, dari hasil pemeriksaan laboratorium pihaknya belum menemukan data pasti.
"Menindak lanjuti pemberitaan tersebut perlu disampaikan, bahwa laboratorium GSI merupakan salah satu laboratium WGS di wilayah RI, dan tidak menutup kemungkinan telah terjadi penyebaran varian mutasi virus tersebut, meskipun belum terdapat data pasti dari pemeriksaan laboratorium di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), baik di Pulau Bangka maupun di Pulau Belitung," tulis Mikron dalam keterangannya.
Dituliskan dalam keterangan tersebut, 8 poin rekomendasi, pertama Varian Delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dan cepat namun untuk saat ini belum ada perbedaan dalam upaya pencegahan maupun pengobatan.
Rekomendasi kedua, perlunya percepatan dan cakupan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat karena orang yang belum divaksin bisa menjadi sumber mutasi baru.
"Memperkuat tracing terhadap kontak erat di area kasus positif Covid-19 terjadi, di masyarakat maupun perkantoran. Penguatan tracing juga harus dilakukan kepada kontak erat pemilik resiko tinggi yaitu warga masyarakat dengan usia 65 tahun keatas atau memiliki penyakit penyerta (komorbit)," bunyi rekomendasi poin 3.
Keempat, memastikan proses Isolasi Terpusat (Isoter) maupun Isolasi Mandiri (Isoman) dilaksanakan dengan aman, taat dan disiplin. Kontak erat wajib melakukan karantina tanpa terkecuali.
Kelima, memperkuat dan memperketat penerapan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker double, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilitas dan interaksi kapan dan dimanapun berada.
Keenam, memperketat dan memastikan tidak ada kegiatan yang menimbulkan potensi kerumunan. Poin ketujuh, meningkatkan peran masyarakat dalam mendukung pelaksanaan Isoter dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan berdasarkan prinsip keselamatan dan kepedulian sosial.
"Pasien yang positif diwajibkan melakukan Isoter yang disediakan oleh pemerintah maupun komunitas.," poin terakhir dari rekomendasi Satgas.
"Pak Gubernur Babel bersama Forkopimda sudah mengadakan rapat dan telponan dg Pemerintah Kabupaten/Kota serta stakeholder terkait. Telah diperoleh hasil dengan mempersiapkan dan melaksanakan beberapa strategi, untuk mencegah dan mengatasi meluasnya wabah tersebut," tulisnya.
Berikut strategi yang dilakukan pemerintah untuk mencegah dan mengatasi meluasnya wabah Covid 19 varian Delta :
1. Meningkatkan kapasitas layanan Rumah Sakit Covid, Logistik dan Sumber Daya Manusia untuk penanganan Covid-19 di tiap Kabupaten/Kota.
2. Memastikan ketersediaan oksigen dengan menurunkan Satgas Oksigen.
3. Percepatan distribusi obat dan suplemen gratis bagi pasien positif.
4. Menaikan kapasitas tracing dan testing dengan menurunkan Satgas Tracing dan Tracking.
5. Perlunya peran serta aktif dari seluruh masyarakat utk melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya dengan memperkuat dan memperketat penerapan protokol dan melaksanakan vaksinasi secara masif dengan menurunkan Satgas Vaksin.
6. Mempersiapkan dan mengaktifkan seluruh potensi yang ada di masyarakat untuk membuka Isoter dengan menurunkan Satgas Isoter.
7. Menyiapkan dan mengoptimalkan anggaran Pemerintah,masyarakat dan dunia usaha dalam penanganan covid 19 dengan menurunkan Satgas Anggaran.
8. Semua Satgas yang dimaksud diatas, telah dibentuk oleh Gubernur Babel, Erzaldi Rosman bersama Forkopimda Babel dan siap diturunkan ke wilayah se-Babel dengan prioritas zona merah.
"Demikian yang dapat disampaikan, Mari bersama-sama memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat secara konstruktif dan positif serta masif sebagai upaya meningkatkan kepeduliaan masyarakat terhadap kesehatan dan keselamatan diri, keluarga dan warga masyarakat lainnya," tutup Mikron.
Editor : Muri Setiawan