BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.ID -- Curah hujan tinggi di Kampung Ulu Keluarahan Keranggan, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada tanggal 29 November 2024 lalu, menyebabkan tanah longsor.
Longsor ini terjadi akibat tingginya curah hujan yang mempercepat aliran sungai dari kolong retensi, sehingga menggerus talud dan mengancam rumah warga di sekitar lokasi.
Menanggapi kejadian ini, Anggota DPRD Bangka Barat dapil Mentok, Deddi Wijaya meminta Stakeholder terkait segera melakukan perbaikan sebelum semakin parah dan membahayakan warga sekitar.
"Saya pikir pihak PUPR Bangka Barat segera turun melihat kondisi yang ada karena warga sudah melapor kondisi ini ke pihak, RT, Babinsa, Kelurahan dan juga ke Dinas," ucapnya, Sabtu (1/2/2025).
Deddi menyadari, bawah anggaran tahun 2025 terbatas. Namun, ia berharap pemerintah daerah tetap bisa melakukan perbaikan sementara untuk mengurangi risiko bagi warga yang terdampak.
"Jika memang memungkinkan menggunakan anggaran bencana, ya wajib kita pakai. Perlu di pakai karena ini situasi tanah longsor, dan harus dipastikan lagi masuk tidak dalam kategori bencana alam," katanya.
Selain itu, ia juga mengusulkan agar perbaikan maksimal dilakukan pada tahun 2026, dengan penganggaran yang lebih maksimal.
Lebih lanjut, dia menyadari bahwa longsor tersebut berkaitan dengan pembukaan kolong retensi, yang berada dibawah tanggungjawab Pemerintah Provinsi (Pemrov) Bangka Belitung (Babel).
Oleh karena itu, ia meminta Pemkab Bangka Barat berkoordinasi dengan Pemprov Babel agar pengelolaan kolong retensi lebih maksimal.
"Ketika berdampak ke warga Bangka Barat, jadi Pemerintah Bangka Barat harus kordinasi dengan pihak provinsi untuk antisipasi kedepanya, agar kedepannya dalam kondisi curah hujan deras dan disaat kolong retensi dibuka tidak menyebabkan kelonggaran lagi," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bangka Barat, Novianto mengatakan, longsoran tersebut merupakan wewenang Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung, sehingga pihaknya tidak bisa melakukan intervensi berlebihan.
"Kita sudah kelapangan, dan kita juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak balai," ucapnya.
Editor : Muri Setiawan