get app
inews
Aa Text
Read Next : Tuntut Pertanggungjawaban Bambang Hero atas Dampak Ekonomi Babel, Aktivis Mahasiswa Besok Gelar Demo

Keren! Mahasiswa Asal Mentok Bantu Petani Lada Lewat Aplikasi MySahang

Sabtu, 25 Januari 2025 | 22:45 WIB
header img
Mahasiswa Telom University yang membuat aplikasi MySahang, untuk meningkatkan produksi Lada di Babel. Foto: Istimewa.

BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Produktivitas lada di Kepulauan Bangka Belitung (Babel), yang sebelumnya menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia, kini menghadapi tantangan berat. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, produksi lada turun tajam dari 32.520 ton pada tahun 2020 menjadi 24.848 ton pada 2023. 

Penyebab utama masalah ini meliputi metode pertanian tradisional, distribusi air dan pupuk yang kurang efisien, serta serangan penyakit kuning yang berdampak pada lebih dari 60% tanaman lada.

Menanggapi situasi tersebut, mahasiswa Telkom University melalui Center of Excellence (CoE) GreenTech menciptakan inovasi berbasis Internet of Things (IoT). 

Proyek yang diberi nama Sistem Smart Watering dan Fertilizing ini, bertujuan meningkatkan efisiensi pertanian sekaligus menekan biaya operasional.


Aplikasi MySahang buatan mahasiswa Universitas Telkom. Foto: Istimewa.

Adapun yang terlibat dalam kegiatan ini adalah mahasiswa asal Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Fauzan Ramadhani Sadikin yang tengah berkuliah di Fakultas Ilmu Terapan, D3 Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi Telkom University. 

Proyek ini dilakukan Fauzan bersama rekannya Wandi Ridwansyah dan Muhammad Hafidz Udzri. Diketahui, mereka dibawah binaan dari Dosen Unang Sunarya, S.T., M.T., Ph.D.

Fauzan selaku ketua kelompok mengatakan, sistem ini mengintegrasikan sensor kelembapan dan kualitas tanah yang dapat memantau kondisi lahan secara real-time. 

Data dari sensor langsung dihubungkan ke aplikasi bernama MySahang, yang memungkinkan petani mengelola penyiraman dan pemupukan secara lebih akurat. 

Sistem ini juga dilengkapi dengan panel surya sebagai sumber energi, menjadikannya solusi ramah lingkungan. Sistem ini telah diujicobakan bagi petani di Desa Kundi, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat. 

“Tujuan kami adalah mendukung petani lada untuk meningkatkan produktivitasnya. Teknologi IoT ini mempermudah mereka dalam memantau kondisi lahan dan mengelola kebutuhan tanaman secara optimal,” ujar Fauzan Ramadhana Sadikin, Sabtu (25/1/2025) 

Manfaat MySahang bagi Petani

 

Penerapan sistem ini memberikan dampak positif bagi petani. Sebelumnya, petani sangat bergantung pada curah hujan untuk menyiram dan memupuk tanaman lada. Namun, dengan adanya MySahang, kekhawatiran ini dapat diminimalkan.

“Sekarang, saya tidak lagi khawatir tentang curah hujan atau harus menyiram dan memupuk secara manual. Inovasi MySahang ini benar-benar membantu kami, terutama selama musim kemarau,” ujar salah satu petani Desa Kundi.

Efisiensi yang ditawarkan sistem ini juga membantu menekan biaya operasional melalui pengelolaan air, pupuk, dan energi yang lebih efektif. Hal ini menjadikannya solusi yang inovatif sekaligus ekonomis bagi petani.

Mendukung Keberlanjutan dan Pertumbuhan Ekonomi Lokal

 

Proyek ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, seperti pengurangan konsumsi sumber daya, pemanfaatan energi terbarukan, dan peningkatan kesejahteraan petani. 

“Kami berharap Desa Kundi dapat menjadi model penerapan teknologi pertanian modern di Bangka Belitung. Ke depan, kami juga menargetkan implementasi sistem ini di desa-desa lain,” ujar salah satu anggota kelompok, Wandi Ridwansyah. 

Dengan potensi besar yang dimiliki, inovasi ini diharapkan mampu membangkitkan semangat petani lada, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Teknologi ini adalah langkah nyata menuju masa depan pertanian yang lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan.

Proyek ini juga dilaksanakan dalam kerangka program Inovillage 2024, sebuah kompetisi pendanaan mahasiswa tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PT Telkom Indonesia dan BUMN. 

Kompetisi ini bertujuan mendorong mahasiswa menciptakan inovasi, yang dapat diterapkan di berbagai desa di seluruh Indonesia, guna mendukung pembangunan masyarakat pedesaan.

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut