Dikatakan Taufik, selain melihat statemen dari Prof Sudarsono yang merupakan ahli lingkungan IPB, dirinya juga ikut mengkritisi temuan Profesor Bambang Hero yang banyak double counting dan sering disalahgunakan dalam praktiknya.
Ditambahkan oleh Yudha selaku aktivis hukum sekaligus pelaksana aksi, pihaknya mengajak rekan-rekan mahasiswa lain untuk bergabung pada aksi mereka besok .
"Semoga teman-teman mahasiswa lain juga ada yang ikut bergabung di aksi besok, mengingat gara-gara hitungan Profesor ini orang tua kami jadi semakin susah, lihat saja sekarang menurut Badan Pusat Statistik Babel menjadi urutan nomor 4 dari 10 provinsi termiskin di Indonesia, tentunya hal ini patut kita kritisi. Kami tidak berkomentar terkait proses hukum yang tengah berjalan, tetapi kita mengkritisi keterangan Bambang Hero, selaku akademisi harusnya beliau tidak boleh berbohong, kami mengikuti sidang-sidang melalui youtube. Dimana beliau berapa kali mengubah hitungannya bahkan malas memberikan penjelasan di muka persidangan, padahal keterangan beliau mempengaruhi kondisi dan ekonomi masyarakat, seorang akademisi boleh saja salah tetapi dilarang berbohong, apalagi gelar beliau professor," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan