Mawar juga menyampaikan pentingnya sesi praktik yang dilakukan.
“Praktik penyampaian berita dari ujung ke ujung tadi sangat seru. Kami belajar langsung tentang bagaimana hoaks bisa menyebar dan cara mengidentifikasinya. Kami juga membahas sanksi-sanksi terkait penyebaran berita hoaks, serta bagaimana mencari informasi yang terpercaya,” katanya.
Tidak hanya Mawar, peserta lain juga mengungkapkan hal serupa. Menurut mereka, kegiatan ini memberikan pandangan baru tentang cara menyaring informasi, belajar bagaimana memilah antara berita hoaks atau fitnah.
“Informasi yang saya dapatkan sangat bermanfaat, dan saya bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat menyaring berita yang saya terima dari media sosial,” ujar salah satu peserta.
Kegiatan Sekolah Kebangsaan ini juga melibatkan simulasi interaktif, di mana peserta diajak untuk langsung berpraktik dalam menyaring berita hoax serta memahami proses tahapan pemilu. Selain itu, diskusi mengenai dampak berita hoax terhadap masyarakat dan pentingnya sanksi hukum bagi penyebar hoax menjadi sorotan penting dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program literasi yang digagas oleh MAFINDO dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial. Kegiatan ini dirancang untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan yang komprehensif tentang demokrasi dan literasi digital.
Editor : Muri Setiawan