get app
inews
Aa Text
Read Next : Video Rumah Aspirasi Relawan Kotak Kosong di Pangkalpinang Diserang OTD

Sambut Pilkada, Mahasiswa Pemilih Pemula Diajak Cerdas Memilih dan Lawan Hoaks

Jum'at, 01 November 2024 | 19:45 WIB
header img
Pelatihan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) di Kampus Institut Pahlawan 12 Babel, pada Kamis, 31 Oktober 2024. Foto: Istimewa/ Zai.

BANGKA, Lintasbabel.iNews.id – Sekitar 100 orang mahasiswa Institut Pahlawan 12 Bangka Belitung, mengikuti pelatihan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), pada Kamis, 31 Oktober 2024.

Pelatihan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar dibuka oleh Wakil Rektor 1, Ferdiana, M.I.Kom. yang mewakili Rektor Institut Pahlawan 12 Bangka Belitung. 


Pelatihan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) di Kampus Institut Pahlawan 12 Babel, pada Kamis, 31 Oktober 2024. Foto: Istimewa/ Zai.
 

Dalam sambutannya, dia menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk memperkaya wawasan mahasiswa, terutama bagi pemilih pemula tentang pemilu, dan mengenali berita hoaks yang begitu masif seiring dengan perkembangan tehnologi informasi yang begitu pesat. 

“Saya berharap para peserta dapat mengikuti dan memahami lebih dalam mengenai pentingnya keterlibatan aktif dalam proses demokrasi yang sehat, serta bagaimana cara memilah informasi agar tidak terjebak dalam pusaran hoaks,” ujarnya.

Selanjutnya Suryani, Koordinator Wilayah Mafindo Bangka Belitung,  menjelaskan kepada peserta bahwa dalam menerima materi didampingi oleh 10 fasilitator yang besertifikat TOT, dengan materi seperti partisipasi warga negara dalam pemilu, demokrasi dan pemilihan, menjadi pemilih kritis dan periksa fakta khususnya mengenai hoaks dan cara menangkalnya, serta dampak dan sanksi dari penyebaran informasi yang salah. 

Dia juga menambahkan bahwa melalui Sekolah Kebangsaan, program Pelatihan Tular Nalar Mafindo ditujukan untuk mahasiswa pemilih pemula. Mereka perlu dipersiapkan dan diberikan pemahaman sejak awal mengenai konsep demokrasi, ketahanan politik, serta penginderaan hoaks pasca pemilu. Dan mengajak mahasiswa memahami cara berpikir kritis sebagai pemilih pemula agar dapat berpartisipasi dalam Pilkada 2024, mampu memeriksa fakta dan menghadapi berbagai tantangan digital, serta berkomitmen untuk menjadi pemilih cerdas.

“Mahasiswa sebagai pemilih Pemula adalah generasi yang tumbuh di era digital, media sosial menjadi sumber informasi utama mereka dalam berinteraksi. Jelang Pilkada 2024 ini, kami mengharapkan mahasiswa Institut Pahlawan 12 Babel sebagai Generasi Z dapat melawan isu hoaks terkait pilkada yang semakin masif di dunia maya serta membuka wawasan pendidikan politik sebagai pemilih pemula,” ujarnya.

Drs. Maswan M.A.P., Selaku Ketua Yayasan Cendekia Bangsa dalam sambutannya menekankan bahwa pentingnya meningkatkan literasi digital, agar tidak salah dalam mememilah berita atau isu hoaks di media digital. Dia juga mengapresiasi semangat peserta dan berharap kegiatan ini bisa bermanfaa tuntuk para mahasiswa pemilih pemula, sehingga pilkada tahun 2024 berjalan dengan sehat.

“Terkait beredarnya informasi-informasi yang keliru atau hoaks di luaran sana yang semakin masif,  apalagi jelang pilkada 2024 maka penting untuk meningkatkan literasi digital agar tidak salah dalam mememilah berita atau isu hoaks di media digital. Adanya kegiatan ini dapat bermanfaat bagi peserta sehingga bisa memahami tahapan pemilu, demokrasi, penanganan hoaks, dan memberikan wawasan yang berharga kepada semua peserta agar pilkada tahun 2024 berjalan dengan sehat,” katanya.

Kegiatan ini disambut baik oleh semua peserta yang merasa mendapatkan banyak manfaat dari materi yang disampaikan. Salah satu peserta, Sri Mawardiyah, yang biasa disapa Mawar menyampaikan kesannya terkait kegiatan tersebut.

“Kesan saya sangat positif. Saya mendapatkan banyak ilmu baru tentang penginderaan hoaks, demokrasi, pemilu, dan cara memilah hoax. Materi disampaikan dengan sangat baik, karena metode diskusinya dalam bentuk kelompok sehingga membuat kami lebih aktif terlibat dalam diskusi.” kata Mawar.

Mawar juga menyampaikan pentingnya sesi praktik yang dilakukan.

“Praktik penyampaian berita dari ujung ke ujung tadi sangat seru. Kami belajar langsung tentang bagaimana hoaks bisa menyebar dan cara mengidentifikasinya. Kami juga membahas sanksi-sanksi terkait penyebaran berita hoaks, serta bagaimana mencari informasi yang terpercaya,” katanya.

Tidak hanya Mawar, peserta lain juga mengungkapkan hal serupa. Menurut mereka, kegiatan ini memberikan pandangan baru tentang cara menyaring informasi, belajar bagaimana memilah antara berita hoaks atau fitnah. 

“Informasi yang saya dapatkan sangat bermanfaat, dan saya bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat menyaring berita yang saya terima dari media sosial,” ujar salah satu peserta. 

Kegiatan Sekolah Kebangsaan ini juga melibatkan simulasi interaktif, di mana peserta diajak untuk langsung berpraktik dalam menyaring berita hoax serta memahami proses tahapan pemilu. Selain itu, diskusi mengenai dampak berita hoax terhadap masyarakat dan pentingnya sanksi hukum bagi penyebar hoax menjadi sorotan penting dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program literasi yang digagas oleh MAFINDO dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial. Kegiatan ini dirancang untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan yang komprehensif tentang demokrasi dan literasi digital.

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut