Warkop JUM Pangkalpinang, Tempat Menikmati Kopi yang Buka 24 Jam

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Dari hari ke hari, warung kopi (Warkop) semakin menjamur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), terutama di Kota Pangkalpinang.

Warkop JUM Pangkalpinang, buka 24 jam non stop. Warkop ini terletak di kawasan Jalan Yos Sudarso, Pangkal Balam Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Haryanto.

Saat ini, rasa-rasanya di setiap sudut kota bisa kita jumpai berbagai warkop, baik itu yang mempunyai lapak berukuran besar dengan konsep kekinian sampai dengan lapak sederhana berukuran kecil.

Baca Juga

Siapa Pemilik Jago Coffee

Warkop JUM yang beralamat Jalan Yos Sudarso, Pasir Garam, Kecamatan Pangkal Balam, Kota Pangkal Pinang, menjadi salah satu kedai kopi yang ikut meramaikan banyaknya pilihan tempat untuk menikmati kopi.

Pemilik Warkop JUM kopi, Ayie JBM menjelaskan, usaha miliknya yang baru berjalan satu tahun ini buka selama 24 jam non-stop atau tanpa ada jadwal tutup.

"Kami menawarkan tempat yang luas, dan buka 24 jam penuh. Jadi penikmat kopi bisa bersantai lama di sini," ucap Ayie, Sabtu (14/9/2024). 

Ayie melanjutkan, untuk menunjang usahanya tersebut, saat ini dirinya dibantu oleh 9 pegawai yang bergantian melayani penikmat kopi siang maupun malam.

Warkop JUM Pangkalpinang, buka 24 jam non stop. Warkop ini terletak di kawasan Jalan Yos Sudarso, Pangkal Balam Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Haryanto.

"Kalau yang favorit di sini kopi susu, banyak juga minuman non-kopi. Makanan, mulai dari nasi goreng, roti kukus, sampai pempek kampung ada," tuturnya. 

Untuk harga, dirinya mengaku tetap menawarkan harga terjangkau di setiap menu yang ditawarkan, dengan harga minuman paling mahal hanya Rp15 ribu.

Baca Juga

Kopi Es Sudirman, Tempat Ngopi Asyik di Jantung Kota Pangkalpinang, Milenial Merapat

"Kopi hitam panas hanya Rp10 ribu, kopi susu panas Rp12 ribu, sama dengan warkop lain. Makanan paling dari harga Rp5rb sampai Rp20 ribu saja," katanya. 

Editor : Muri Setiawan