LONDON, lintasbabel.id - Organisasi sepakbola negara Eropa, Union of European Football Associations (UEFA) resmi memindahkan venue final Liga Champions 2021/2022, akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, menyebut bahwa perang adalah alasan terburuk untuk memindahkan sebuah pertandingan.
Sebelumnya, Gazprom Arena di Saint Petersburg telah ditunjuk untuk laga pamungkas Liga Champions. Namun UEFA memutuskan untuk memindahkannya ke Stade de France, Paris.
Pelatih asal Jerman tersebut, merasa perang adalah salah satu alasan terburuk mengapa sebuah lokasi sebuah pertandingan harus dipindahkan.
"Ya. Jelas ya, dan sayangnya saya pikir itu alasan yang lebih buruk untuk mengubah lokasi. Alasan yang benar-benar terburuk,” ungkap Thomas Tuchel dilansir dari Football London, Jumat (25/2/2022).
Selain itu, Tuchel juga mengatakan bahwa hal tersebut cukup mengganggu fokusnya untuk menjalani pertandingan. Namun Tuchel menegaskan bahwa dirinya sangat memahami keputusan tersebut.
“Kami merasa buruk tentang hal itu secara umum, itu mengaburkan pikiran dan fokus kami, tentu saja. Kami benar-benar dapat memahami keputusannya,” kata pelatih berusia 48 tahun tersebut.
Meski begitu, Tuchel mengatakan bahwa final Liga Champions bukanlah hal utama yang dipikirkannya. Namun dirinya tetap merasa situasi yang terjadi di Eropa Timur tersebut adalah hal yang buruk.
“Saat ini, kami tidak terlalu memikirkannya (final Liga Champions). Senang Anda menyebutkannya dan seperti ini dua yang terakhir karena coronavirus. Kami pikir ini bukan kabar baik dan sekarang kami bahkan berita yang lebih buruk,” tuturnya.
Editor : Muri Setiawan