get app
inews
Aa Read Next : Wujudkan Indonesia-Sentris, Sudahkah Daerah Kepulauan Terjamah?

Pentingkah Pendidikan Tinggi Bagi Masyarakat Bangka Belitung?

Jum'at, 21 Juni 2024 | 12:54 WIB
header img
Mewujudkan Indonesia Sentris juga harus memperhatikan sektor pendidikan, karena untuk pemerataan pembangunan juga diperlukan pemerataan pendidikan bagi seluruh warga negara termasuk di Kepulauan Bangka Belitung. Foto: Istimewa/ Saktio.

PENDIDIKAN merupakan hal utama untuk menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu negara menjadi berkualitas dan bisa melanjutkan pembangunan yang berkelanjutan. SDM yang berkualitas merupakan investasi bagi keberlangsungan suatu negara. Mewujudkan Indonesia Sentris juga harus memperhatikan sektor pendidikan, karena untuk pemerataan pembangunan juga diperlukan pemerataan pendidikan bagi seluruh warga negara termasuk di Kepulauan Bangka Belitung

Sejak empat tahun terakhir, persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi Negeri Serumpun Sebalai ini masih berada di bawah angka 20 persen, sementara provinsi lainnya di Indonesia berada di angka lebih dari 20 persen. Hal ini memperlihatkan bahwa hanya sebagian kecil saja remaja lulus SMA/MA/SMK/Sederajat yang melanjutkan pendidikannya ke level perguruan tinggi, baik itu di kampus dalam daerah maupun luar daerah.  Dalam empat tahun terakhir, APK Perguruan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung yakni 14,73 persen (2020), 15,23 persen (2021), dan 14,85 persen (2022), 18,19 persen (2023).

Namun saat ini, dengan gambaran APK Pendidikan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung yang berada di bawah 20 persen. Dari hasil survei yang dilakukan BPS pada September 2021, beberapa alasan utama penduduk 19-23 tahun di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak melanjutkan pendidikan yaitu bekerja/mencari nafkah (37,34 persen), merasa pendidikan cukup (18,02 persen), menikah (17,34 persen), tidak ada biaya (16,54 persen) dan alasan lainnya (10,75 persen).

Jika ditilik dari struktur perekonomian Kepulauan Bangka Belitung yang ditopang oleh sektor Primer (sektor pertambangan dan penggalian) dan Sektor Sekunder (sektor industri pengolahan), alasan kurang mampu secara ekonomi tentu tidak sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk itu, pemahaman pentingnya menempuh pendidikan tinggi menjadi tanggung jawab kita bersama, terutama orang tua dalam memberikan pemahaman, motivasi, dan fasilitasi bagi anak untuk melanjutkan pendidikan hingga ke pergurian tinggi. 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut