BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Harga cabai di Pasar Rakyat Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) kian melambung. Harga cabai merah kecil berkisar Rp.140 ribu sampai Rp.150 ribu perkilogram dan cabai merah besar diangka Rp90 ribu perkilogram.
Joni, salah satu pedagang mengatakan harga cabi yang melambung tinggi ini sudah terjadi dalam kurun waktu dua minggu terakhir.
"Sudah sekitar dua minggu naik, karena disini barang nggak ada. Ini banyak datang dari jawa. Ini cabe luar Rp130 ribu perkilo, cabe lokal yang mahal, Rp150 ribu sampai Rp160 ribu. Cabe besar Rp90 ribu, naik juga. Hari ini, kalau besok mungkin naik lagi, kalau normal biasa cuma Rp50 ribu," ujar Joni.
Kenaikan harga yang mencapai 200 persen itu belum diketahui hingga kapan, lantaran masih tergantung stok cabai yang didatangkan dari luar pulau Bangka Belitung.
"Nggak tau sampai kapan, ini kalau besok nggak masuk, bisa berubah lagi harganya. Ini bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan Rp5 ribu, dari harga Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu," ucapnya.
Kenaikan harga cabai tersebut sangat dirasakan ibu rumah tangga di Kecamatan Mentok, dan terpaksa harus mengurangi konsumsi cabai, hingga harga kembali normal di angka Rp50 ribu perkilogram.
"Cabai kecil Rp14 ribu satu ons, sudah jauh naik belipat ganda, biasanya cuma 50 ribu sekilo. Ya bisa-bisa lah kalau ibu rumah tangga ni, berat lah kita dengan harga segini," kata salah satu pembeli, Sukmala (43).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pembeli lain, Sumiati (50) yang harus mengurangi konsumsi cabai dan ia berharap harga kembali normal, supaya tidak memberatkan beban belanja.
"Cabe beli disana tadi Rp14 ribu satu ons, jadi kalau satu kilo Rp140 ribu. Ya sudah sangat berat lah, susah, pening orang dapur ini, beras mahal ape mahal. Biasanya Rp50 ribu sekarang Rp150 ribu, paling murah Rp140 ribu sekilo," katanya.
" ekarang terpaksa mengurangi, biasa beli 1 ons, ini beli setengah ons. Pengennya turun harga seperti harga awal, normal. Soalnya sekarang nyari duit susah, apa-apa mahal. Susah kita ibu rumah tangga ini," ucapnya.
Editor : Muri Setiawan