PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Kabar duka datang dari dunia pendidikan. Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), Bambang Purwoko meninggal dunia, Rabu (14/7/2021). Almarhum sebelumnya pernah tergabung dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, yang dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Kabar duka ini datang dari Mahfud MD melalui akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd, Rabu (14/7/2021). Bambang diketahui sempat ditembak di bagian kaki oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB), saat melaksanakan investigasi kasus penembakan di Intan Jaya, Papua.
Mahfud menjelaskan almarhum wafat sekitar pukul 09.45 WIB. Bambang, kata Mahfud merupakan sosok yang memiliki dedikasi tinggi dan bersifat baik terhadap semua orang.
"Innalillah wa inna ilaihi raji'un. Sahabat saya Bambang Purwoko, Dosen Fisipol UGM yang penuh dedikasi dan selalu bersikap baik kepada semua orang, pagi ini jam 09.45 WIB wafat," tulis Mahfud.
Mahfud tidak menjelaskan penyebab dan dimana almarhum Bambang Purwoko mengembuskan nafas terakhirnya.
"Allahumma ighfir lahu warhamhu, laa tahrimna ajrahu wa laa taftinna ba'dahu. Semoga mendapat surga-Nya," katanya.
Sebagai informasi, Bambang Purwoko merupakan lulusan Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM Tahun 1987. Selanjutnya, menempuh pendidikan S1 graduate Diploma of Development Studies, Murdoch University, Western Australia pada 1995.
Kemudian dia berhasil menyelesaikan pendidikan S2 Politics Department, University of Western Australia, Perth, Australia pada 2016. Minat kajian dan keahliannya meliputi komunikasi politik, penguatan kapasitas, desentralisasi, dan manajemen birokrasi.
Sejak 2008, Bambang merupakan Kepala Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol UGM, sebuah lembaga yang aktif melakukan kerjasama penelitian, pendampingan, advokasi kebijakan dan pelatihan di bidang politik dan pemerintahan.
Pada 2013 dia menjadi Ketua Kelompok Kerja Papua (Pokja Papua) UGM. Publikasi terakhir ditulis bersama Cornelis Lay dan Haryanto berjudul “Asymmetrical Decentralization, Representation, and Legitimacy: A Case Study of Majelis Rakyat Papua” diterbitkan Asian Survey.
Editor : Muri Setiawan