LEBANON, Lintasbabel.iNews.id - Perang Israel versus Hamas belum juga menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Konflik justru meluas ke beberapa wilayah di kawasan Timur Tengah, seperti Suriah, Irak, dan Lebanon, dengan melibatkan sekutu masing-masing pihak.
Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, dan militer Israel saling baku tembak artileri dan serangan lainnya di perbatasan bersama selama 3 minggu terakhir, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa perang regional dapat meletus. Kekerasan ini terjadi di tengah berlanjutnya pemboman dan blokade di Jalur Gaza, wilayah Palestina yang menjadi pusat konflik Israel-Hamas.
Israel menyatakan perang terhadap Hamas pada tanggal 8 Oktober, satu hari setelah kelompok Palestina melancarkan serangan mendadak dari Gaza yang menewaskan sekitar 1.400 warga Israel.
Setelah pemboman udara Israel di Gaza, kematian warga Palestina melonjak hingga hampir 8.000 orang. Kekerasan tersebut telah mendorong Hizbullah yang didukung Iran untuk mengatakan bahwa mereka akan berdiri “dalam solidaritas” dengan rakyat Palestina.
Serangan-serangan Hizbullah direspon langsung oleh pasukan Israel (IDF), demikian pula sebaliknya. Jual-beli serangan ini telah membangkitkan kembali ingatan akan konflik antara kedua kekuatan yang relatif tidak aktif sejak tahun 2006.
Editor : Muri Setiawan