APAKAH kamu sudah menjadi kohati sejati? Yaaa, sering terdengar di telinga sebutan nama lembaga ini, sejak tahun 1966 berdirinya KOHATI sampai pada hari ini menjadi perjalanan panjang bagi negeri “Bhineka Tunggal Ika”. Kohati telah mewarnai dunia kemahasiswaan dengan karya-karya dan buah pikiran yang seluruhnya dikerahkan untuk Indonesia.
Kembali pada sejarah berdirinya Kohati, jauh sebelum lahirnya KOHATI, pada tahun 1955-1965 seluruh HMI-Wati dibawah naungan Departemen Keputrian yang dibentuknya Departemen ini karena adanya semangat keislaman yang tinggi pada HMI-Wati, kemudian semangat emansipasi wanita yang membawa keberhasilan pada berbagai aspek, semangat persatuan yang didasarkan rasa senasib dalam memperjuangakan kemerdekaan fisik maupun spiritual para wanita Indonesia, adanya rasa tanggung jawab yang besar dalam membangun masyarakat, HMI-Wati yang memiliki cita-cita mulia membutuhkan wadah untuk bersama-sama berjuang di bidang keperempuanan serta Hmi sendiri membutuhkan massa yang besar dalam segala aspek perjuanagan salah satunya bidang keperempuanan.
Kohati berdiri tidak terlepas dari perjuangan negara Indonesia dalam memperjuangkan Indonesia dari awal kemerdekaan hingga sekarang ini.
Dengan seiringnya waktu berjalan, kepengurusan berganti dari zaman ke zaman yang kemudian Departemen Keputrian tidak mampu lagi menampung aspirasi seluruh HMI-Wati lingkup nasional, hingga didirkanalah Kohati. Hal inilah yang menjadi latar belakang adanya Lembaga Kohati “KOHATI” singkatan dari KORP HMI-WATI.
Selain faktor internal HMI yaitu membludaknya aspirasi HMI-Wati yang tidak mampu lagi ditampung oleh Departemen Keputrian, ada pula faktor eksternal yang melatarbelakangi KOHATI yaitu adanya situasi politik nasional akibat meletusnya Gestapu PKI, untuk mempersatukan seluruh organisasi menumpas kekuatan gerakan 30 September.
Muncullah kesatuan-kesatuan aksi termasuk Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI) dan KOHATI perwakilan dari wanita-wanita HMI, serta terbentuknya berbagai Korps angkatan bersenjata sebagai wadah khusus wanita seperti KOWAD, KOWAL, POLWAN maka HMI mempunyai KOHATI sebagai wadah HMI-Wati dalam bidang keperempuanan.
Dengan uraian di atas maka didirikanlah Lembaga Khsusus Keperempuanan yang bernama “KOHATI” . Kohati sebagai wadah aktivis perempuan HMI yang memiliki tanggung jawab besar bagi keberlangsungan tatanan masyarakat Indonesia khsusunya di bidang keperempuanan.
Kemudian kesadaran HMI-Wati yang mampu mewarnai lika-liku permasalahan kemahasiswaan hal ini dikarenakan Kohati memiliki tujuan mulia yang berbunyi “Terbinanya HMI-Wati menjadi sosok Maratushaleha yang turut melakukan transformasi sosial dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang diridhoi Allah SWT” untuk itu butuh komponen yang saling bahu-membahu dalam mewujudkan tujuan mulia ini.
Dewasa ini tepat pada tangal 17 September 2023, Kohati sudah berusia 57 tahun, kebutuhan dari berbagai aspek semakin bertambah dan beranekaragamnya begitupula dengan permasalahan semakin hari semakin bertambah di Negeri Indonesia tercinta ini, sebagai lembaga keperempuanan Kohati memiliki peran penting dalam menyikapi hal tersebut.
Namun, apakah KOHATI telah merdeka? Apakah Kohati telah menyadari berbagai permasalahan yang ada di negeri ini (kita menjawab pertanyaan ini dalam hati masing-masing) sudahkah kita mengamalkan citra diri HMI-Wati serta Khittah Perjuangan HMI. Marilah bersama-sama kita merefleksikan diri upaya untuk keberlangsungan tatanan masyarakat “UMMAH” yang diridoi Allah SWT.
Dengan ini saya Ketua Kohati HMI Cabang Bangka Belitung Raya mengajak seluruh KOHATI di seluruh lapisan negeri Bhineka Tunggal Ika untuk bersama-sama memajukan Indonesia terkhusus di bidang Keperempuanan, Bahagia HMI-Jayalah Kohati.
Selamat Milad yang ke 57 tahun untuk KOHATI dengan tema “Komitmen Kohati untuk modernisasi berkualitas sebagai upaya dedikasi berkemajuan” -Woman Support Woman. **)
**) Artikel ini ditulis oleh Sefti Nuranti, Ketua Kohati Babel Raya.
Sefti Nuranti, Ketua Kohati Cabang Bangka Belitung Raya. Foto: Istimewa/Dok.Pribadi.
Editor : Muri Setiawan