Sekira pukul 02.30 wib di sekitar Jl. Air Dok Sungai Selan, Ruslan yang ditemani Enda dan Entong bertemu dengan tiga orang yang masing-masing Andi, Asep, dan Agung alias Pak Ngah, dari pertemuan ini kemudian terjadilah peristiwa pembacokan tersebut.
"Saat mereka bertiga ini bertemu Ruslan dari keterangan yang kami peroleh sebenarnya mau maju, namun dilarang Enda, dimana korban Enda maju duluan dengan mengeluarkan sebilah parang dan mengayunkannya ke arah Asep yang mengakibatkan Asep terperosok ke dalam selokan," tuturnya.
Kemudian, melihat kejadian tersebut Agung alias Pak Ngah mengayunkan sebuah kayu balok panjang kepada Enda, sehingga mengakibatkan Enda tersungkur, lalu Asep pun bangkit dari selokan dan membalas serangan Enda dengan menggunakan senjata tajam yang dibawanya juga.
Akibat kejadian ini Enda terkena sabetan parang di kepala, dagu dan telinga dan meninggal dunia, kemudian untuk Asep harus dilarikan ke rumah sakit akibat terkena sabetan parang dan untuk saat ini masih dilakukan perawatan intensif.
"Untuk sementara kejadian tersebut sudah ditangani oleh Polsek Sungai Selan dan dibackup oleh Sat Reskrim Polres Bangka Tengah dan Polsek juga sudah meminta keterangan beberapa orang saksi yang ada di tempat kejadian perkara malam itu," tutur Ipda Furqon.
Untuk terduga pelaku lainnya masih dalam upaya pengejaran dan kami juga berupaya semaksimal mungkin untuk menggali motif dari pada kejadian tersebut.
"Beberapa barang bukti sudah diamankan oleh penyidik, namun nantinya tentu penyidik juga saat ini masih mengejar para terduga pelaku lainnya serta memeriksa para saksi untuk mengungkap motif kejadian sebenarnya," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan