Ketika Perang Dunia II, saat Jepang menjajah Indonesia, bisnis jamu mereka terganggu. Keluarga Siem Thiam Hie kemudian mengungsi ke Semarang. Setelah perang berlalu keluarga ini memilih menetap di Semarang dan memilih bisnis jamu yang bisa mengobati batuk, pilek dan pencernaan.
"Pada 1951 berdirilah pabrik Sido Muncul yang didirikan oleh Agustinus Rachmat Sulistyo," tulis Sam Setyautama dalam Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia (2008:194).
Mereka lantas menamai perusahaan mereka dengan nama Sido muncul.
Sido Muncul mereka artikan sebagai impian yang terwujud. Mulanya produksi mereka berada di Jalan Mlaten Trenggulun, Semarang.
Pada 1967 pabrik diserahkan kepada Desi Sulistyo, dan pada 1974 diserahkan kepada Irwan Hidayat. Irwan Hidayat termasuk generasi ketiga dari keluarga Rachmat Sulistyo alias Siem Thiam Hie.
Di masa Irwan, usaha Sido Muncul makin membesar. Pada 1975, usaha mereka dari CV menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.
Sido Muncul kemudian membangun pabrik jamu modern dengan luas 30 hektare di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran. Pada 21 Agustus 1997 peletakan batu pertama pabrik ini dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Editor : Muri Setiawan