Selama kunjungan tersebut, Maya Suganda banyak mendengarkan kisah perjalanan Sri meniti usaha kue ini. Keahliannya itu pun didapati dari sang ibu. Kemudian, Sri mengaku sempat belum percaya diri untuk berbisnis, yang digelutinya sejak ia muda. Namun, seiring waktu, berkat dukungan berbagai pihak, ia pun akhirnya menekuni bisnis kue yang sudah turun-temurun ini.
"Untuk pelaku usaha lainnya dengan disabilitas, hal ini menjadi contoh, sehingga mereka juga mempunyai semangat yang sama. Apabila ada semangat, dan kemauan, pasti ada jalan untuk melakukan sesuai dengan kemampuan, dan hobi. Jadi, tidak hanya usaha kue, tapi juga usaha lain seperti kerajinan, penjahit," katanya.
Saat itu, Sri juga menyampaikan harapannya untuk mendapatkan bantuan mixer, dan oven dengan kapasitas yang lebih besar, dan lebih modern. Hal ini karena untuk membantu dirinya mengembangkan usaha. Sementara, penjualan kue yang diberinya nama "Sri Cake", sudah dilakukan dengan memanfaatkan marketplace yang tersedia di media sosial Facebook.
"Tadi disebutkan juga kalau pemasarannya, dia memanfaatkan Facebook, dan pengantarannya dilakukan oleh reseller. Saya bangga, dan dari Provinsi, sesuai permintaan dari ibu Sri meminta mixer, dan oven ditanggapi langsung oleh Kepala Disperindag. Hal ini akan menjadi perhatian untuk perencanaan ke depan," katanya.
Editor : Muri Setiawan