Masyarakat melakukan reklamasi secara swadaya, menyulap kawasan bekas tambang ini selama tiga tahun pada 2013 hingga 2016 menjadi destinasi wisata. Pembiayaan awalnya melalui pola iuran anggota komunitas sebesar Rp10 ribu per bulan. Sampai pada akhirnya setelah komunitas Wisata Aik Rusa'Berehun bisa mandiri dan menunjukkan konsistensinya, Pemerintah Desa Terong mulai mengucurkan APBDes Terong periode 2016 hingga 2018 untuk membangun sarana dan prasarana pariwisata.
Kini Aik Rusa'Berehun sepenuhnya telah bertransformasi menjadi destinasi khususnya wisata edukasi lengkap dengan sarana dan prasarana yang mumpuni. Mulai dari pondok tempat pertemuan, kantin, musholla, toilet, dapur tradisional, homestay, warung UMKM, serta tempat pertunjukan seni tari dan musik Gambus.
Di lokasi ini wisatawan juga dapat melakukan aktivitas menanam bibit sayur di lokasi agrowisata setempat.
"Ini sangat luar biasa, semua bergandengan tangan mengubah dari tambang timah yang dikonversi menjadi desa wisata. Ini sebuah prestasi dari sebuah masalah karena dari bekas tambang menjadi berkah dan menghasilkan rupiah," ujar Sandiaga.
Editor : Muri Setiawan