Tahun 1986, bisnis Haji Masagung diteruskan oleh ketiga anaknya yakni Putra Masagung, Made Oka Masagung, dan Ketut Masagung. Sayangnya, sepeninggal Haji Masagung, bisnis ini kemudian terbagi-bagi.
Putra Masagung memilih mundur dari Grup Gunung Agung dengan alasan sakit. Ia kemudian memilih menjalankan bisnis toko buku saja. Beberapa waktu kemudian, Ketut Masagung pun mundur dari Grup Gunung Agung dan mendirikan toko bukunya sendiri yakni Toko Buku Walisongo yang fokus pada buku-buku Islami.
Grup Gunung Agung pun hanya dikelola oleh Made Oka Masagung. Di tangan Made Oka, bisnis Gunung Agung sempat mengalami perkembangan hingga berhasil melakukan ekspansi ke berbagai sektor seperti sektor keuangan hingga properti. Sayangnya, bisnis Gunung Agung mengalami beberapa masalah yang mengakibatkannya merugi.
Made Oka kemudian menjual 80 persen sahamnya di Gunung Agung kepada PT Kosgoro. Hal ini dilakukannya lantaran gurita bisnis yang didirikan oleh Haji Masagung ini terbelit utang hingga Rp450 miliar.
Editor : Muri Setiawan