PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id – Percepatan penurunan stunting hingga saat ini masih menjadi perhatian multisektoral. Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) hanya turun 0,1 persen, awalnya 18,6 persen menjadi 18,5 persen pada tahun 2022.
Hal inilah yang melatar-belakangi audiensi antara Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Ruang Rapat Gubernur, Senin (15/05/2023) sore.
Inspektur Utama BKKBN, Ari Dwikora Tono didampingi Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Babel Fazar Supriadi Sentosa menyampaikan apresiasi terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Babel dalam mengatasi stunting.
Namun, selaku pembina wilayah Kepulauan Babel, dirinya berharap intervensi percepatan penurunan stunting oleh Pemprov dapat semakin gencar dilakukan, mengingat angka yang ditargetkan Presiden Joko Widodo adalah 14 persen pada tahun 2024.
“Kami menyampaikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan sehingga Bangka Belitung berada di angka 18,5 persen, namun kami berharap angka ini akan terus turun di 2023 sehingga pada tahun 2024 kita bisa mencapai angka yang ditargetkan Presiden yaitu 14 persen,” ucapnya.
Sepakat dengan hal tersebut, Pj Gubernur Suganda menyampaikan dirinya menjadikan percepatan penurunan stunting masuk sebagai program yang ia prioritaskan. Dalam agenda kerjanya kedepan Pj Gubernur Suganda akan melakukan upaya untuk mendorong Kabupaten/Kota di Wilayah Kepulauan Babel untuk bersama dirinya menurunkan angka stunting.
“Kami sudah mengagendakan turun ke Kabupaten, secara program percepatan penurunan stunting tentu sudah masif dilakukan, tetapi untuk turun langsung ke lapangan baru akan kita mulai 29 Mei mendatang di Belitung dan Belitung Timur dengan program-program yang nanti akan langsung menyentuh kepada anak-anaknya, kepada ibu-ibu dan bapak-bapaknya, karena selama ini koordinasi sudah dilakukan namun kita belum cek secara langsung,” ujar Pj Suganda.
Permasalahan stunting yang merupakan urusan multisektoral atau melibatkan banyak pihak tentu menjadikan komitmen Pimpinan Daerah sebagai pilar penting dalam pelaksanaannya. Selain Kepada Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota, Pj Gubernur Suganda juga akan mendorong Pemerintah Desa (Pemdes) untuk dapat mengalokasikan anggaran percepatan penurunan angka stunting dalam dana desa serta memaksimalkan pemanfaatannya, harapannya dengan melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat desa, penurunan angka stunting akan signifikan.
Pj Gubernur Suganda dalam pertemuan ini didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kep. Babel, Andri Nurtito, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Administrasi Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPACSKB) Kepulauan Babel, Indrawadi, serta Pejabat di lingkungan Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kepulauan Babel.
Editor : Muri Setiawan