get app
inews
Aa Read Next : Jual Minol Tanpa Izin, Kafe Resto di Belitung Timur Dirazia : 16 Pekerja Belum Lengkapi Adminduk

Pegiat Lingkungan Dipersekusi, Ketua Fordas Babel: Kami Akan Bersurat ke Presiden dan Kapolri

Kamis, 06 Januari 2022 | 19:14 WIB
header img
Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Fadillah Sabri . Foto: Facebook.

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Ketua Forum Daerah Aliras Sungai (Fordas) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Fadillah Sabri akan berkoordinasi dengan Dirjen Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, dan ke Kapolri. Ini dilakukan sebagai upaya hukum, menyikapi tindakan intimidasi yang diterima salah satu pengurus Fordas Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Yudi Amsoni, oleh ratusan penamabng timah ilegal, Kamis (6/1/2022) di kediamannya.

"Fordas Babel akan segera berkirim surat ke Polda Babel, bila perlu kami bersurat ke presiden agar ini menjadi perhatian khusus. Kami akan berkomunikasi ke Dirjen Gakkum KLHK dan Kapolri nanti, jika kapolda Babel tidak mampu menyelesaikan ini," kata Fadilah saat dihubungi Lintas Babel, Kamis (6/1/2022) sore.

DIkatakan Fadillah, bahwa beberapa waktu lalu Kapolda Babel secara tegas menyatakan akan menindak aktifitas tambang ilegal di wilayah Kepulauan Babel.

"Kapolda kan sudah sangat-sangat jelas akan menindak penambang ilegal, ya buktikan saja, jangan sampai hanya menyampaikan, tapi tidak ada bukti. Kalau penegakan hukum itu bukan bijak, tapi adil. Kalau bijak, nanti bijak disana tapi tidak bijak disini," ujarnya.

Terhadap Yudi, kata Fadillah, pihaknya terus melakukan komunikasi dan sudah mengirimkan utusan perwakilan Fordas Babel berangkat ke Beltim untuk melakukan pendampingan.

"Kami sudah komunikasi dengan Yudi, Koko (Ketua Fordas Beltim), kami minta tetap semangat, Insya Allah Fordas Babel akan tetap bersama-sama, dan sudah mengirim utusan yaitu Ketua 1 kami untuk terus memantau ini, dan kami berharap pihak-pihak yang melakukan persekusi itu harus dikasih hukum yang setimpal juga, tidak boleh seperti itu. Karena saudara Yudi bukan seorang penjahat, bukan seorang teroris, dia adalah pegiat lingkungan yang kritis," katanya.

Dikatakan Rektor Universitas Muhammadiyah Babel ini, bahwa jika ada pihak yang terganggu dengan kegiatan penyelamatan lingkungan atau kritikan yang disampaikan pegiat lingkungan, sebaiknya dilakukan komunikasi dengan baik.

"Kalau ada yang terganggu dengan hal-hal yang disampaikan itu, jangan pakai ancaman-ancaman seperti itu, itu kan sudah melaanggar hukum. Sayang sekali aparat penegak hukum tadi sedikit sekali, harusnya mereka jangan memaksa saudara Yudi menulis (perntyataan) itu. Itu kan dibawah tekanan, tidak ada pilihan lagi bagi dia," katanya.

"Jangan sampai seperti itu di Sijuk. Bisa saja penambang itu mengarahkan kesitu, jangan sampai saudara Yudi yang justru dipidana, itu sangat menyakiti perasaan masyarakat, menzolimi hukum, rasa keadilan masyarakat terkoyak-koyak kalau itu sampai terjadi," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan penambang mendatangi kediaman salah satu pengurus Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Yudi Amsoni, Kamis (6/1/2022). Para penambang ini, bahkan meminta Yudi angkat kaki dari wilayah Belitung Timur. Kediaman Yudi di Desa Sukamandi, RT 03, RW 02, Kecamatan Damar Kabupaten, Belitung Timur, mendadak ramai dipadati penambang, dan hanya tampak beberapa orang saja dari aparat keamanan.

Perkara yang dilayangkan para penambang timah ini, akibat postingan Yudi di media sosial facebook, yang dinilai para penambang mengganggu aktifitas mereka, sehingga ditertibkan oleh pihak berwajib.

Yudi sendiri, memang dikenal sangat keras terhadap aktifitas yang merusak lingkungan di Beltim, terutama penambangan timah ilegal. Melalui akun facebooknya Cinta Belitong, yudi kerap memposting video atau kritikan terhadap pihak terkait, sebagai upaya penyelamatan lingkungan di bumi Laskar Pelangi tersebut.

Karena melihat massa dalam jumlah banyak, dan terus didesak, akhirnya Yudi membuat surat pernyataan minta maaf atas postingan yang dibuatnya di medsos.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut