BANGKATENGAH, lintasbabelid.id - Bisa berkurban hewan di hari Raya Idul Adha, merupakan hal yang dinantikan umat muslim. Sebab berkurban merupakan perbuatan mulia yang mencerminkan kualitas takwa manusia.
"Berkurban merupakan perbuatan mulia yang mencerminkan kualitas takwa manusia. Namun, hakikat berkurban dalam era milenial hendaknya semakin dipahami, sehingga tidak terjerumus karena kurangnya pemahaman akan ilmu agama," kata Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, saat mengisi khotbah Jumat, di Masjid Nurul Hasanah, Kabupaten Bangka Tengah, Jumat (2/6/2021).
Menurut Erzaldi, tidak lah baik berkurban hanya untuk pamer di media sosial. Namun kurban adalah bentuk pengabdian manusia kepada Allah Swt.
"Berkurban kemudian diunggah di sosial media dengan harapan orang lain memberikan tanda like, sehingga akan menimbulkan rasa ujub serta riya," ujarnya.
Hikmah yang kedua dari berkuban, kata dia, seorang belajar mengikuti tuntunan Nabi Muhammad saw, seperti umur hewan yang dikurban harus masuk kriteria hewan musinnah atau hewan ternak yang sudah dewasa.
"Untuk kambing minimal satu tahun dan sapi minimal dua tahun," ucapnya.
Selanjutnya hikmah yang ketiga yakni belajar untuk bersedakah harta dan hikmah ke empat belajar untuk meninggalkan larangan walaupun sementara waktu.
Hikmah yang kelima belajar untuk rajin berzikir. Karena dalam ibadah kurban diwajibkan untuk membaca Bismillah dan disunahkan bertakbir saat menyembelih hewan kurban.
Usai sholat Jumat, gubernur juga menyempatkan untuk menyerahkan bantuan Baznas Babel sebesar Rp 500.000 kepada 50 orang mustahiq di Desa Belimbing.
"Uang ini untuk hal-hal yang bermanfaat. Pesen ku cuma satu. Jangan kalian beli sama rukok," ucapnya.
Editor : Haryanto