“Selain lada biji dan karet sir, produk olahan sawit dari Babel juga dikirim ke Myanmar yaitu Palm Olein atau minyak sawit sejumlah 6.500 ton senilai Rp116,8 milyar. Selain Palm Olein, Palm Kernel Expeller tujuan Thailand sejumlah 3.700 ton senilai Rp7,9 milyar juga turut andil dalam mendongkrak program Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian yaitu Gratieks dari Babel,” ucap Zuhri.
Pada gebyar ekspor kali ini, Kementerian Pertanian mencatatkan ekspor dengan total 1,3 juta ton senilai Rp14,4 triliun ke 124 negara tujuan dari seluruh Indonesia.
Zuhri berharap dengan total nilai ekspor dari Babel sejumlah Rp141,9 milyar tersebut, dapat menggerakan roda perekonomian juga khususnya dari sektor pertanian di Babel. Sebelum dilakukan ekspor, pihak Karantina Pertanian Pangkalpinang sudah memberikan pendampingan berupa bimbingan teknis bagi pemenuhan persyaratan negara tujuan.
"Kami pastikan lada biji, karet sir dan produk olahan yang diekspor tersebut telah bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) sesuai dengan persyaratan teknis negara tujuan ekspor," tutur Zuhri.
Editor : Haryanto