JAKARTA, lintasbabel.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong hilirisasi di tanah air. Dia mengatakan untuk nikel yang sudah diolah di tanah air bisa menghasilkan keuntungan 10 kali lipat.
“Padahal kalau kita jadikan barang jadi, bisa lipat 10 kali lipat added valuenya. Nikel saja itu. Berapa turunan dari ini. Digabung plus tembaga, bisa jadi lithium battery, lithium ion, lithium untuk battery untuk mobil listrik, sodium ion. Banyak sekali yg bisa turunan yang bisa kita ambil dari sana. Banyak sekali,” katanya dalam acara Puncak HUT ke-7 Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rabu (22/12/2021).
Dia yakin melalui hilirisasi nikel, nilai ekspor Indonesia dalam tiga tahun ini akan melompat hampir Rp280 triliun. Bahkan dia yakin neraca perdagangan dengan China akan surplus tahun depan.
Bahkan jika banyak bahan mentah yang disetop ekspornya dan dilakukan hilirisasi selama tiga tahun mendatang maka akan meningkatkan gross domestic product atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
“Kalau nanti kita stop bauksit, kita stop tembaga, kita stop timah kita stop emas, semuanya stop, stop, stop. Kita ga ada lagi yang namanya ekspor raw material. Tinggal dikalikan saja berapa. Saya meyakini kalau ini kita lakukan sampai 2023, 2024 stop, gross domestic product GDP kita di 2030 sudah naik tiga kali lipat,” tuturnya.
Selain itu, Jokowi juga memperkirakan pendapatan per kapita Indonesia diantara USD 11.000-15.000
“Tolong ini dicatat. Sesudah itu artinya perkiraan kita, income per kapita kita antara 11 ribu sampai 15 ribu USD. Ada yg menghitung 20 sampai 21, ndak ndak ndak. Kita itungnya, kalau ngitungnya seperti itu pesimis saja. Kalau nanti bisa melompat ke 20 ya Alhamdulillah,” katanya.
Editor : Muri Setiawan