Sementara, Petugas Keselamatan Berlayar KSOP Mentok, Bambang mengatakan selain memantau prediksi BMKG, pihaknya melihat cuaca secara langsung dan menyerahkan keputusan kepada nakhoda kapal cepat Express Bahari.
"Yang melakukan pemberangkatan itu kan dari Palembang dan kita dari pagi sudah melakukan komunikasi dengan nakhoda kapal. Intinya kalau kita dari nakhoda, kalau mereka sanggup untuk berlayar, kita izinkan, tapi juga harus melihat situasinya, tidak harus memaksakan," ujar Bambang.
Bambang menambahkan, mengapa diserahkan ke pihak nakhoda, karena mereka lebih paham karakter kapal dan situasi di laut dengan kondisi gelombang serta arah angin.
Pihak kapal cepat Express Bahari lanjut Bambang, akan bersedia putar kembali jika kondisi tidak memungkinkan untuk pelayaran dilanjutkan.
"Kalau cuaca buruk disini, kita tidak akan memberangkatkan dari sini. Kita melihat pantauan BMKG dan melihat langsung kondisi cuaca di lautan. Terus mereka inikan kapal cepat, jadi di laut nggak lama paling sekitar 45 menit di laut, beda dengan ferry yang 3 jam di laut sebelum masuk sungai," katanya.
Editor : Muri Setiawan