PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Aliansi Pemuda Bangka Selatan (API Basel) menilai PT Timah terlalu arogan terhadap nelayan di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.
Pernyataan tersebut merespon tindakan PT Timah yang melaporkan nelayan setempat ke pihak berwajib, pasca pengusiran Kapal Isap Produksi (KIP) beberapa waktu lalu.
"Disini saya melihat arogansi kapitalis yang mencoba menghegemoni masyarakat kecil, seolah mereka memiliki kewenangan penguasaaan wilayah tambang dari darat sampai laut," kata Ketua API Basel, Ahmad Habibi, Senin (23/1/2023).
Ia menilai sumber daya alam merupakan hak rakyat dan harus digunakan untuk kepentingan rakyat.
"Secara de Jure bisa saja seperti itu, namun secara de Facto sumber daya alam ini adalah milik rakyat dan sebesar-besarnya harus digunakan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat, tidak boleh elit borjuis menguasai hak rakyat terlebih sudah merebut kedaulatan ekonomi rakyat kecil," ujarnya.
Ia menilai, PT Timah saat ini terlalu arogans terhadap masyarakat Basel terkhususnya pada nelayan pesisir.
"Pasalnya tidak akan ada asap jika tidak ada api, masyarakar tidak akan melakukan tindakan pengusiran jika KIP tidak masuk ke wilayah tangkapan ikan mereka," kata Habibi.
Habibi meminta, pejabat pemberi izin operasional tambang untuk mencabut sementara izin sampai permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik dan nelayan bisa mendapatkan keadilan dari kejadian ini.
"Saya, Ketua API Basel siap membela kepentingan rakyat Basel khususnya dalam hal ini kepentingan Nelayan Pesisir Batu Perahu dan Ketapang serta seluruh Nelayan wilayah Pesisir di Bangka Selatan," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan