MOSKOW, Lintasbabel.iNews.id – Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pihaknya telah berhasil merebut sebuah Desa di Ukraina yakni Desa Dvurech’e yang terletak dekat dengan Kota Bakhmut, Provinsi Donetsk, Ukraina. Dalam keterangan tersebut, disebutkan juga bahwa puluhan prajurit Ukraina tewas dalam pertempuran.
“Para sukarelawan pasukan serbu, dengan dukungan tembakan dari penerbangan operasional-taktis dan militer, pasukan rudal, dan artileri Distrik Militer Selatan, membebaskan Desa Dvurech'e di Republik Rakyat Donetsk,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya pada Sabtu (21/1/2023).
Setidaknya ada 50 personel militer Ukraina tewas atau terluka, termasuk dua kendaraan tempur lapis baja dan tiga truk pikap, serta dua howitzer kaliber 152 dan 122 mm yang dikerahkan pasukan Kiev juga dihancurkan.
Pada Jumat (20/1/2023) kemarin, pasukan proksi Rusia di Ukraina Timur juga mengklaim pasukan Moskow telah menguasai Desa Klishchiivka, kawasan pemukiman kecil di selatan Kota Bakhmut, Provinsi Donetsk, Ukraina.
Donetsk adalah salah satu dari empat provinsi yang diklaim Kremlin telah menjadi bagian dari Federasi Rusia sejak dimulainya perang Ukraina. Namun, klaim tersebut ditolak oleh sebagian besar anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada Rabu (11/1/2023) dua pekan lalu, Rusia juga dilaporkan telah merebut pusat kota Soledar.
Soledar dan Bakhmut—yang juga dikenal sebagai Artyomovsk—terletak di wilayah Donetsk yang dikuasai Kiev. Bakhmut telah menjadi pusat transportasi penting untuk memasok pasukan Ukraina di Donbas di tengah agresi militer Rusia.
Pejabat Donetsk pro-Rusia, Denis Pushilin mengatakan, penaklukan Soledar telah membuka jalan menuju jembatan Sloviansk dan Kramatorsk. Hal itu dapat menjadi titik balik bagi Rusia dalam memperebutkan kendali atas seluruh wilayah Donetsk dari Ukraina.
Editor : Muri Setiawan