get app
inews
Aa Text
Read Next : Triwulan III 2023, Realisasi Investasi Babel Tembus Rp7,8 triliun

Gelontorkan Rp2,5 Triliun, Investor China Ingin Bangun Pabrik Es Krim Terbesar di Indonesia

Sabtu, 11 Desember 2021 | 21:47 WIB
header img
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) meresmikan Pabrik Es Krim PT Yili Indonesia Dairy di Bekasi, Jumat (10/12/2021). (Foto: Istimewa)

JAKARTA, lintasbabel.id - Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, berencana membangun pabrik es krim terbesar di Tanah Air. Untuk mewujudkan rencana tersebut, PT Yili Indonesia Dairy siap mengucurkan dana sebesar Rp2,5 triliun.

Rencana ini langsung mendapatkan apresiasi dari Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Apalagi, Yili juga telah mencarikan sebanyak Rp1,9 triliun dalam proyek pembangunan pabrik tersebut.

"Kami mengapresiasi PT Yili Indonesia Dairy yang telah berinvestasi mencapai Rp1,9 triliun dari rencana totalnya sebesar Rp2,5 triliun. Perusahaan ini membangun pabrik es krim terbesar di Indonesia," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita pada Peresmian Pabrik Es Krim PT Yili Indonesia Dairy di Bekasi, Jumat (10/12/2021).

Menperin memandang kehadiran Yili Indonesia Dairy dalam memproduksi es krim Joyday adalah suatu strategi bisnis yang tepat untuk memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk susu olahan, khususnya es krim yang berkualitas.

PT Yili Indonesia Dairy merupakan anak usaha dari Yili group asal China. Yili Group selaku perusahaan pengolahan susu terbesar di Asia dan lima besar di dunia.

PT Yili Indonesia Dairy memiliki kapasitas produksi sebesar 159 ton per hari, dengan proyeksi menghasilkan 4 juta es krim per hari setelah realisasi investasi tahap dua.

“Ekspansi ini dibutuhkan Indonesia. Tidak hanya menambah nilai ekonomi, tetapi juga menambah serapan tenaga kerja. Kami berharap, dari tenaga kerja yang sudah terserap sebanyak 270 orang ini akan terus bertambah sesuai dengan tergetnya yang akan mencapai 5.000 orang,” ujar Agus.

Berdasarkan laporan dari IHS Markit, tambah Menperin, Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia selama 2021 ini didominasi pada level di atas 50 atau menandakan dalam tahap ekspansif. 

"Pada bulan November lalu, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 53,9,” ujarnya.

Sementara itu, Komisaris Yili Group, Pan Gang menyampaikan, ke depannya, Yili Group akan terus meningkatkan inovasi produk serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. 

“Yili Group juga akan berpartisipasi secara aktif ke dalam pengembangan ekonomi lokal dan bekerja sama dengan mitra untuk memberi manfaat bagi lebih banyak orang di Indonesia,” tuturnya.

Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik yang besar, pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 17 hektare ini juga akan membidik pasar ekspor ke wilayah Asia Tenggara, yang diawali ke Thailand pada pertengahan Desember 2021. Perusahaan telah memiliki sertifikasi ISO 22000:2018 Sistem Manajemen Keamanan Pangan.

Menperin meyakini, penanaman modal PT Yili di Indonesia menjadi gerbang pembuka bagi investasi perusahaan selanjutnya di masa depan. “Mengutip pepatah kuno dari Lao Tzu, perjalanan seribu mil harus dimulai dengan satu langkah,” tuturnya.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut