Dirinya meminta pihak terkait untuk memperhatikan sejumlah infrastruktur dan fasilitas publik, yang sudah dibangun dengan anggaran cukup besar di Teluk Rubiah.
"Si situ kan ada tempat tambat perahu nelayan, dermaga jetty, Bozem, infrastruktur itu dibangun bukan dengan duit sedikit, milyaran rupiah. Ini juga harus diperhatikan, jangan sampai semua yang sudah dibangun dari uang rakyat, menjadi sia-sia, pengambil kebijakan harus bijak," ucapnya.
Fadillah mendesak kepada Pemprov Kepulauan Babel, untuk menyosialisasikan kepada publik terkait status kawasan Teluk Rubiah.
"Pemprov Babel, dalam hal ini PJ Gubernur, Pak Ridwan harus menjelaskan sejelas-jelasnya kepada publik terkait status di Teluk Rubiah, apakah masuk kawasan pertambangan atau wisata. Kalaupun masuk pertambangan, teknologi yang dipakai seperti apa, metodenya kayak mana? apakah pakai Kapal Isap, atau Tambang Inkonvensional atau TI?. Kalau metodenya TI, saya pastikan akan merusak lingkungan. Dan ini rentan terjadi gesekan, apalagi disana mulai ada masyarakat yang menolak. Jangan sampai sudah terjadi konflik, gesekan, baru pemerintah bertindak. Baiknya mencegah daripada mengobati. Saya tegaskan lagi, sudah kewajiban pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini, bikin terang seterang-terangnya, jangan ada udang dibalik batu," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan