MUNICH, lintasbabel.id - Barcelona harus menelan pil pahit. Blaugrana gagal lolos ke babak 16 Besar Liga Champions 2021-2022, usai dibantai Bayern Munich (Munchen) dengan skor telak 3-0 di laga pamungkas Grup E Liga Champions 2021-2022. Laga keduanya berlangsung di Allianz Arena, Munich, Kamis (9/12/2021) dini hari WIB.
Barcelona tak berkutik dihadapan Bayern. Mereka menelan kekalahan, akibat gol yang ditorehkan oleh Thomas Muller pada menit ke-34, Leroy Sane (43) dan Jamal Musiala (62)
Atas hasil ini, Barcelona harus merelakan tiket ke fase gugur, pasalnya pada laga lain Benfica meraih kemenangan 2-0 atas Dynamo Kiev. Tak pelak, Barca harus puas di posisi ketiga setelah posisinya diambil alih Benfica.
Barca pun turun kasta, terlempar ke Liga Eropa 2021-2022.
Xavi Mengamuk
Xavi Hernandes mengamuk setelah tim asuhannya, Barcelona, gagal lolos ke 16 besar Liga Champions 2021-2022. Juru taktik 41 tahun itu kesal karena tak menyukai kata gagal.
"Saya marah. Saya tidak suka kata gagal," kata Xavi mengutip dari Tuttomercatoweb, Kamis (9/12/2021).
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandes. (Foto: Reuters)
Mantan anak asuh Pep Guardiola itu juga marah karena Memphis Depay dan kawan-kawan sudah memberikan yang terbaik. Meski begitu, ia menilai ini adalah era baru yang harus direlakan.
"Saya tidak suka kata gagal, karena kami berusaha. Hari ini era baru dimulai dan kami memulai dari awal," tuturnya.
Karena itu, mantan pemain sekaligus pelatih Barcelona itu ingin mengangkat derajat timnya meski terlempar ke Liga Eropa. Ia pun menargetkan menjuarai ajang level dua di kompetisi antarklub Eropa tersebut.
"Realitas kami sekarang adalah Liga Eropa dan kami harus memenangkannya. Situasi ini harus kita hadapi dengan bermartabat," katanya.
“Mereka lebih baik dari kami. Mereka lebih superior. Kami sudah mencoba yang terbaik. Kami sudah memberikan tekanan dan merebut bola. Tetapi, mereka lebih kuat,” kata Xavi, sebagaimana dilansir dari laman resmi UEFA, Kamis (9/12/2021).
Di Liga Eropa 2021-2022, Barcelona akan menghadapi salah satu runner-up fase grup ajang tersebut. Hal itu untuk memperebutkan tiket ke babak 16 besar Liga Eropa 2021-2022.
Jalannya Pertandingan:
Babak Pertama
Tampil di kandang lawan, Barcelona bermain menyerang. Mereka langsung memberikan tekanan sejak awal. Hanya saja, peluang yang mereka dapatkan belum membuahkan hasil.
Seperti yang terjadi pada menit ketujuh, Barcelona nyaris saja memimpin. Mendapat bola dari Sergino Dest, Jordi Alba melepaskan tembakan. Tetapi, upaya mereka digagalkan kiper Bayern, Manuel Neuer.
Barcelona terus bekerja keras untuk mencari celah di pertahanan Bayern. Beberapa peluang untuk memimpin pun didapatkan. Sayang, serangan mereka belum bisa diselesaikan dengan sempurna.
Kesempatan untuk unggul kemudian datang pada menit ke-21. Memphis Depay menggiring bola dari sisi kanan dan memberikan umpan kepada Ousmane Dembele. Namun, tembakannya masih melambung.
Meski begitu, adalah Bayern yang berhasil memimpin pada menit ke-34. Thomas Muller berhasil mencetak gol melalui tandukannya. Dia meneruskan umpan kiriman Robert Lewandowski yang menggiring bola dengan sangat apik.
Gol tersebut sempat dipertanyakan oleh penggawa Barcelona, karena Ronald Araujo sudah membuang bola. Namun, wasit menyatakan jika bola sudah melewati garis gawang.
Bayern tak membutuhkan waktu lama untuk menggandakan keunggulannya. Karena pada menit ke-43, Leroy Sane menjebol gawang Barcelona, lewat tendangan dari luar kotak penalti. Hal itu membuat Bayern mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 2-0.
Babak Kedua
Bayern mengawali paruh kedua dengan permainan menyerang. Mereka mencoba untuk menggedor pertahanan Barcelona. Sayang, tembakan Sane pada menit ke-48, masih bisa ditepis kiper Barcelona, Marc-Andre ter Stegen.
Barcelona kemudian berusaha untuk mengejar ketertinggalannya. Peluang didapatkan pada menit ke-55. Meski begitu, tembakan Nico Gonzalez belum menemui sasaran.
Memasuki menit ke-62, Bayern berhasil menambah keunggulannya. Adalah Jamal Musiala yang mencetak gol dengan tendangannya, setelah menerima umpan kiriman Alphonso Davies.
Keadaan itu membuat Bayern mulai mengalihkan permainannya menjadi skema bertahan. Pelatih Bayern, Julian Nagelsmann bahkan mengganti pemain yang lebih fokus bertahan.
Walau demikian, bukan berarti Bayern berhenti menyerang. Pada menit ke-87, Sane mendapat peluang untuk memperlebar jarak. Tetapi, serangannya melambung. Skor bertahan hingga laga usai.
Susunan Pemain
BAYERN Munich: Neuer; Pavard, Sule (Nianzou 78), Upamecano, Davies (Richards 71); Musiala, Tolisso (Roca 60); Sane, Muller, Coman (Sarr 71); Lewandowski (Tillman 77).
Pelatih: Julian Nagelsmann
Barcelona: Ter Stegen; Araújo, Piqué, Lenglet, Jordi Alba (Mingueza 31); De Jong (Puig 73), Busquets, Gavi (Demir 86); Dest (Gonzalez 46), Dembele (Coutinho 73), Memphis.
Pelatih: Xavi Hernandes
Merindukan Messi
Selama diperkuat Lionel Messi (2004-2021), langkah Barcelona tak pernah terhenti di fase grup Liga Champions. Bahkan pada 2005-2006, 2008-2009, 2010-2011 dan 2014-2015, Barcelona keluar sebagai kampiun Liga Champions.
Namun, pada musim panas 2021 Lionel Messi meninggalkan Barcelona. Lionel Messi meninggalkan Barcelona karena batasan gaji yang diterapkan operator kompetisi Liga Spanyol, LFP. Alhasil, Lionel Messi pun pindah ke PSG yang diperkuat sederet pemain bintang seperti Neymar Jr dan Kylian Mbappe.
Tentu alasan Lionel Messi pindah ke PSG demi memenangkan trofi Liga Champions. Akan tetapi, jalan PSG menuju tangga juara takkan mudah. Di fase grup saja, PSG hanya finis runner-up.
PSG berpotensi menghadapi lawan kuat di babak 16 besar seperti Liverpool, Real Madrid, Ajax Amsterdam, Bayern Munich, Manchester United dan Juventus. Karena itu, jalan PSG bisa saja berrhenti di babak 16 besar Liga Champions 2021-2022 andai bertemu tim mapan seperti Bayern Munich.
Jika langkah PSG terhenti dan Lionel Messi gagal menjadi juara Liga Champions 2021-2022, La Pulga merasakan betul apa yang dirasakan Cristiano Ronaldo. Ketika memperkuat Real Madrid, Cristiano Ronaldo memenangkan empat trofi Liga Champions.
Sebut saja pada 2013-2014, 2015-2016, 2016-2017 dan 2017-2018. Kemudian pada musim panas 2018, Cristiano Ronaldo pindah ke Juventus.
Apesnya, kepindahan itu merugikan Cristiano Ronaldo dan Real Madrid. Cristiano Ronaldo gagal memenangkan trofi Liga Champions dalam tiga musim memperkuat Juventus. Di saat bersamaan Real Madrid juga terseok-seok yang mana terhenti langkahnya di babak 16 besar pada 2018-2019 dan 2019-2020.
Karena itu, Lionel Messi-Barcelona dan Cristiano Ronaldo-Real Madrid bak simbiosis mutualisme. Sebab, mereka tak bisa dipisahkan.
Ketika keduanya memusukan berpisah, hasil yang didapat jauh dari harapan. Karena itu, apakah ini pertanda Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo bakal kembali ke Barcelona serta Real Madrid dalam waktu dekat?
Liga Champions (Grup E) - Bayern Munich v FC Barcelona di Allianz Arena, Munich, Jerman, 8 Desember 2021. Thomas Muller dari Bayern Munich beraksi dengan Clement Lenglet dari FC Barcelona. (Foto: REUTERS/Andreas Gebert)
Editor : Muri Setiawan