JAKARTA, Lintasbabel.iNews.id - Benny Tjokrosaputro, terdakwa kasus korupsi pengelolaan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata RI (Asabri) tahun 2012-2019, merasa jadi korban tebang pilih penegakan hukum Kejagung. Hal itu diungkapkan saat Benny Tjokrosaputro menyampaikan pembelaan di sidang Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (16/11/2022).
"Saya melalui kesempatan ini menyampaikan unek-unek kepada Yang Mulia Majelis Hakim, bagaimana saya sudah dirugikan atas proses hukum yang tebang pilih yang dilakukan oleh penyidik Kejaksaan Agung Republik Indonesia," kata Benny saat membacakan pembelaan.
Benny mengklaim telah banyak memberi keuntungan hingga triliunan rupiah kepada PT Asabri lewat kerja sama investasi. Namun, menurut dia jaksa penuntut umum justru menitikberatkan kesalahan yang dilakukan PT Asabri.
"Justru saya dituntut atas dosa-dosa yang dilakukan oleh internal PT Asabri, bahkan saya dituntut dengan pidana mati oleh jaksa penuntut umum," ujarnya.
Menurut Benny, tuntutan hukuman mati yang dilayangkan jaksa tidak adil. Sebab, tuntutan tersebut tidak sebanding dengan terdakwa pejabat PT Asabri lain yang dianggap sebagai aktor utama korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi di PT Asabri.
"Tuntutan ini jauh lebih berat dari tuntutan yang disampaikan oleh jaksa penuntut umum dalam perkara mantan Direktur PT Asabri yang jelas-jelas memiliki kekuasaan dan wewenang untuk menentukan suatu transaksi," kata Benny.
Sebelumnya, Benny Tjokro dituntut hukuman mati dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan PT Asabri tahun 2012-2019. Benny bersama sejumlah terdakwa lain dinyatakan telah merugikan negara sebesar Rp22,7 triliun.
Jaksa menjelaskan salah satu alasan menuntut Benny Tjokro dengan hukuman mati adalah karena terdakwa dinilai tidak menunjukkan rasa bersalah atas perbuatannya. Selain itu, jaksa juga menilai perbuatan Benny termasuk kejahatan luar biasa.
Menurut jaksa, kejahatan yang dilakukan Benny tersebut dibalut dengan modus bisnis investasi melalui bursa pasar modal. Perbuatan Benny disebut mengakibatkan turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap investasi di bidang asuransi serta pasar modal.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Dituntut Hukuman Mati, Benny Tjokro: Saya Sudah Dirugikan "
Editor : Muri Setiawan