get app
inews
Aa Text
Read Next : Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Diskominfo Babel Konsultasi Bersama Publik

Hari Pengendalian Nyamuk 2022, Babel Canangkan Medical Tourism 

Selasa, 15 November 2022 | 16:42 WIB
header img
PJ Gubernur Kepulauan Babel, Ridwan Djamaluddin saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Pengendalian Nyamuk 2022. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Irwan Setiawan

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Memperingati Hari Pengendalian Nyamuk 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementeriain Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  (Kemenparekraf) melakukan kerjasama Wisata Bebas Nyamuk, Selasa (15/11/2022). Hari Pengendalian Nyamuk (HPN) tahun ini mengangkat tema "Bangkit Bersama Menuju Pariwisata  Bebas Nyamuk".

"Pariwisata merupakan, masa depan Bangka Belitung, sehingga kita perlu menyiapkan agar destinasi pariwisata bebas nyamuk," kata Penjabat (PJ) Gubernur Kepulauan Babel, Ridwan Djamakuddin.

Menurutnya, kedepan Babel perlu untuk  memikirkan wisata yang menyehatkan. 

"Kedepan kita perlu memikirkan medical tourism, pariwisata yang menyehatkan, nanti kita dorong ke arah sana, yang penting acara ini jangan hanya berhenti di penyuluhan dan pencanangan saja, tetapi kita lakukan secara terus menerus," ujarnya. 

Ridwan berharap, dalam mendorong kebijakan ini Kemenkes bisa melibatkan perguruan tinggi dan pakar-pakar atau tenaga ahli yang ada di Babel. 

"Meminta kepada kementerian pariwisata dan kementerian kesehatan untuk bantu sampai ke masyarakat, sehingga kepada level masyarakat secara aktif kita melakukan pengendalian nyamuk ini," tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Yudhi Pramono mengatakan, dalam mencanangkan pariwisata bebas nyamuk, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

"Pengendalian nyamuk  banyak macam, yang pertama melakukan hidup bersih. Kita bersihkan lingkungan kita dari air-air yang menggenang dan jika ada nyamuk kita lakukan penyemprotan," katanya. 

Yudhi mengatakan, untuk pengendalian di area kolong-kolong dan rawa yang ada di Babel, dilakukan dengan cara memasukan ikan-ikan ke dalam kolam tersebut.

"Kalau air yang menggenang, untuk rawa-rawa ini bisa memasukkan ikan ke kolong timah," ujarnya.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut