BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Barat, Achmad Nursyandi menyebut perubahan cuaca ekstrem merupakan penyebab bencana alam terjadi dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.
Achmad Nursyandi mencontohkan peristiwa yang dialami oleh Julaidan seorang nelayan yang berasal dari Desa Kundi, Kecamatan Simpang Teritip, pada Rabu (26/10/302) lalu.
Akibat diterjang angin kencang tersebut, sebuah bagan ikan yang dijaga oleh nelayan berusia 50 tahun tersebut ambruk hingga ia terjatuh dan ditemukan meninggal dunia.
"Perubahan cuaca ekstrem merupakan penyebab bencana yang terjadi di Bangka Barat. Seperti kemarin nelayan hilang dan ditemukan meninggal dunia akibat diterjang angin kencang, " kata Achmad Nursyandi, Sabtu (29/10/2022).
Achmad Nursyandi mewanti-wanti masyarakat terlebih nelayan untuk tetap berhati-hati dan waspada saat melaut perhatian cuaca sebelum turun ke tengah laut dan siapakan alat keselamatan di dalam perahu.
"Kami imbau kepada nelayan untuk memperhatikan cuaca sebelum turun melaut. Karena di akhir tahun 2022 yang perlu diwaspadai bencana hidrometeorologi misalnya banjir, angin kencang atau angin puting beliung," katanya.
Editor : Muri Setiawan