KIEV, Lintasbabel.iNews.id - Menteri Dalam Negeri Ukraina, Denys Monastyrskyi mengkonfirmasi sedikitnya 14 warga sipil tewas dan 97 lainnya luka-luka akibat serangan rudal Rusia yang menyasar 12 Oblast di Ukraina, 10 Oktober 2022. Serangan itu juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur energi yang diperkirakan akan dapat dipulihkan dalam 1x24 jam.
Dikutip dari Ukrainska Pravda (pravda.com), Menteri Dalam Negeri Ukraina dalam pernyataan yang disiarkan televisi nasional Ukraina menyebutkan, bahwa serangan yang dilakukan Rusia merupakan bentuk dari terorisme energi.
"Ini adalah serangan kedua dalam skala ini sejak 24 Februari. Dari sudut pandang infrastruktur energi kritis, ini pasti serangan terbesar dalam sejarah modern. Kita sekarang dapat menyebut serangan ini sebagai terorisme energi. Menurut pendapat saya, itu hanya perpanjangan dari terorisme nuklir [Rusia] di pembangkit listrik tenaga nuklir, maksud saya PLTN Zaporizhzhia, yang diledakkan oleh pasukan Rusia tanpa henti. Ada serangan terhadap 12 oblast yang berbeda. Sampai sekarang, kami telah mencatat total 74 serangan, dan sayangnya kami telah mengkonfirmasi kematian 14 orang; 97 orang lainnya menderita luka-luka," kata Denys Monastyrskyi.
Monastyrskyi menambahkan, para ahli energi sedang berupaya menormalisasi infrastruktur yang rusak dalam waktu 24 jam.
Sumber yang sama menyebutkan, serangan rudal Rusia telah mengakibatkan kebakaran dan kerusakan pada 30 unit infrastruktur energj sehingga 1.300 kota, kota kecil, dan desa mengalami pemadaman listrik.
Kerusakan juga mengakibatkan 4 tambang batubara tidak mendapat pasokan listrik, dimana ada sekitar 854 pekerja yang berada dilokasi tambang saat serangan terjadi, dan 118 diantara pekerja tersebut masih terperangkap di terowongan tambang bawah tanah. Upaya evakuasi terhadap para pekerja tambang ini sedang dilakukan.
Diberitakan sebelumnya, Rusia memberikan reaksi keras atas serangan yang mengakibatkan runtuhnya jembatan Kerch /Krimea yang menghubungkan daratan utama Rusia dengan semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia pada 2014 silam.
Rusia menuding serangan tersebut sebagai aksi terorisme yang kemudian dibalas dengan serangan rudal dan pesawat nir awak (drone).
Sedikitnya 75 serangan rudal Rusia dan lusinan drone Shahed Kamikaze buatan Iran menyasar seluruh bagian negara Ukraina dan mengakibatkan infrastruktur dan warga sipil menjadi korban.
Editor : Haryanto