get app
inews
Aa Read Next : Bangka Belitung Disorot Karena Angka, Apakah Semua Sudah Diperiksa?

Perayaan Maulid Nabi, Ribuan Warga Desa Kemuja Bangka Kirab 1.000 Dulang

Minggu, 09 Oktober 2022 | 09:11 WIB
header img
Peserta Peran Saka Nasional 2022, ikuti kirab Nanggung Nusantara 1.000 dulang di Desa Kemuja Kebupaten Bangka. Foto : Lintasbabel.iNews.id/ Haryanto

BANGKA, Lintasbabel.iNews.id - Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, ribuan warga gelar kirab tradisi Nganggu 1.000 dulang, di Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (8/10/2022). Kegiatan tersebut dikemas dalam Nanggung Nusantara 1.000 Dulang. 

Peserta Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka (Peran Saka) Nasional 2022, ambil bagian dalam kegiatan tradisi tahunan itu. 

Kirab diawali dari Pondok Pesantren Al-Islam Desa Kemuja diteruskan berkeliling desa sembari membawa dulang dan finis di lapangan bola.

Di lapangan bola, ratusan dulang berisi beragam kuliner berjejer rapi di bawah tenda-tenda dan siap disantap.

Para peserta lalu duduk bersila saling berhadapan dengan dulang di tengahnya dan berdoa bersama. Selesai berdoa barulah makanan yang dibawa menggunakan dulang tadi disantap. 

Peserta kirab menyantap makanan di dalam dulang yang dibawa saat kirba. Foto : Lintasbabel.iNews.id/ Haryanto. 

"Suatu kehormatan bagi kami warga Desa Kemuja, bisa menggelar kegiatan ini bertaraf nasional yang hadiri peserta Peran Saka Nasional 2022. Kami mempersiapkan ini hampir satu bulan dan melibatkan semua unsur masyarakat," kata Kepala Desa Kemuja, Muhammad Astohari. 

Nganggung adalah salah satu tradisi di masyarakat Melayu Bangka Belitung, khususnya di Pulau Bangka yang kini menjadi warisan budaya tak benda. Tradisi ini menjadi sebuah adat yang terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat hingga kini. 

Nganggung merupakan adat membawa makanan menggunakan dulang ditutup tudung saji dari masing-masing rumah penduduk menuju ke satu tempat pertemuan besar, seperti masjid, surau, langgar atau lapangan. 

Kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu di dalam agama Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Nisfu Sya'ban, Muharram, serta selepas Shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Termasuk juga kegiatan nujuh hari orang meninggal dunia. 

"Kalau buat saya ini adalah suatu hal yang baru, karena saya kan dari Kalimantan Tengah pertama kali ke Bangka Belitung terus mengikuti kegiatan seperti ini seru banget. Ini pengalaman baru yang menyenangkan. Semoga ini tidak hilang dari masyarakat sekitar dan terus dikembangkan lagi," kata Peserta Peran Saka Nasional asal Kalimantan Tengah, Laura Natasya Putri.

Laura Natasya Putri, peserta Peran Saka Nasional yang ikut Kirab Nanggung Nusantara. 

Wakil Kakwarda Pramuka Nasional Sigit Muryono, mengaku sudah mengetahui budaya Nanggung dan begitu senang bisa hadir bergabung di acara tradisi ini. 

"Yang hadir ini, kami siapkan agar mengenali budaya, setelah kenal kemudian akan melestarikan," ujarnya. 

Sementara Ketua Kwarda Pramuka Babel Melati Erzaldi menuturkan, kegiatan ini sudah diatur pihaknya. Ide kreatif itu mengkolaborasikan kegiatan tradisional dengan melibatkan peserta Peran Saka Nasional 2022. 

"Jadi bukan kegiatan dadakan, tapi sudah kami setting mengenalkan Babel baik dari keindahan alamnya dan budayanya. Semoga peserta dapat menikmati dan menjadi terkesan. Budaya ini juga memiliki filosofi, yakni kebersamaan gotong royong dari Babel dengan kultur budaya yang luar biasa dan harmonisasi," ucap Melati. 

Editor : Haryanto

Follow Berita iNews Lintasbabel di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut