Membaiknya pertumbuhan ekonomi terlihat pula dari indikator sistem pembayaran. Aktivitas transaksi BI-RTGS dan SKNBI meningkat, demikian pula halnya transaksi pembayaran tunai dan transaksi pembayaran ritel non-tunai yang ikut menguat.
"Bank Indonesia akan terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholders terkait lainnya, dalam menjaga stabilitas harga dan mendorong pemulihan ekonomi di Bangka Belitung, terutama dalam pengendalian inflasi, pemberdayaan UMKM, implementasi ekonomi dan keuangan syariah, program kemandirian pesantren, digitalisasi transaksi keuangan ritel (QRIS) dan elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah, serta tercukupinya kebutuhan uang layak edar di masyarakat," ujarnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia, optimisme perbaikan kondisi perekonomian Bangka Belitung ke depan ditunjukkan dari perkiraan penjualan, perkiraan investasi, dan indeks ekspektasi konsumen untuk 6 bulan kedepan.
Ekspor komoditas unggulan Bangka Belitung terutama CPO dan Timah juga diperkirakan tetap tinggi. Optimisme peningkatan kinerja ekspor juga didukung oleh Purchasing Managers Index (PMI) Manufacture negara tujuan ekspor yang terus meningkat.
"Meskipun ke depan tantangan yang akan dihadapi tidaklah ringan, melalui sinergi yang baik, seluruh tantangan tersebut pasti dapat dilalui bersama. Bangkit dan optimis dalam upaya pemulihan ekonomi merupakan kunci dalam menghadapi pandemi COVID-19. Bank Indonesia juga akan terus bersinergi dan mendorong lahirnya inovasi baru dalam mengukir kerja nyata mewujudkan Bangka Belitung yang sehat, mandiri dan berdaya saing dalam perekonomian," katanya.
Editor : Muri Setiawan