BELITUNG TIMUR, lintasbabel.id - Dinas Perikanan Kabupaten Belitung Timur terus berupaya untuk mengembangbiakkan ikan cempedik di luar habitat aslinya. Penelitian dan pengembangan selama dua tahun, sejak pertengahan 2019 lalu pun mulai membuahkan hasil.
Ikan cempedik atau nama latinnya Osteochilus Spirulus merupakan ikan endemik Kabupaten Beltim. Ikan ini hanya ditemukan di aliran Sungai Lenggang, Kecamatan Gantung dan Tebat Rasau Lintang Kecamatan Simpang Renggiang.
Penelitian dan pengembangan ikan cempedik ini baru pertama kali dilakukan. Keberhasilan pengembang-biakan ikan cempedik di luar habitat alam aslinya sekaligus mematahkan stereotipe bahwa ikan cempedik tidak bisa dikembang-biakkan atau dibudidaya.
“Tahap awal penelitianya kita pindahkan dulu mereka dari alamnya ke BBI. Alhamdulillah tahap pertama atau domestikasi kemarin kita sudah mampu membuat mereka beradaptasi atau bertahan di luar habitatnya,” ungkap Plt Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil dan Pengelolaan Pembudidayaan ikan (PUKPPI) Edian Taufansyah , Selasa (15/6/21).
Taufan mengungkapkan saat ini penelitian pengembang-biakan yang dilakukan sudah pada tahap mampu memelihara benih ikan di Balai Benih Ikan (BBI) Desa Mempaya Kecamatan Damar.
"Ini percobaan sudah dilakukan beberapa kali. Saat kita lihat induk-induknya sudah stabil kita pijahkan dengan metode semi alami. Alhamdulillah sampai sejauh ini kita berhasil memelihara benih ikan cempedik sampai ukuran 2,5 cm di BBI,” kata Taufan.
Meski begitu, menurut Taufan proses penelitian dan pengembang-biakan masih belum selesai, mengingat banyak lagi tahapan yang harus dilakukan. Tidak adanya peneliti profesional yang mendampingi juga membuat waktu yang digunakan jadi lebih panjang.
“Dulu awal-awal penelitian tahun 2019, kita didampingi dari Balai Penelitian dan Pengembangan Ikan Air Tawar Sempur Bogor. Karena ada pandemi COVID ini kerjasama dengan dengan mereka belum bisa di lanjutkan,” ujar Taufan.
Editor : Muri Setiawan