get app
inews
Aa Read Next : 3 Kades di Bangka Tengah Terima Penghargaan RJ 2024

Petani Bangka Tengah Semakin Digital, Data Unsur Hara Lahan Pertanian Bisa Dipantau via HP

Selasa, 06 September 2022 | 17:12 WIB
header img
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman bersama para petani memperkenalkan teknologi digital farming. (Foto: lintasbabel.id/ Rachmat Kurniawan)

BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Beberapa tahun lalu petani di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sukses mengembangkan pupuk organik MA-11, yang mampu mengurangi bea produksi hingga 50 persen dan meningkatkan hasil produksi lebih dari 50 persen. Tak hanya itu mereka juga mengembangkan digital manual dalam pengengukuran unsur hara tanah sehingga tepat tanam.

 

 

Kali ini, petani di Kabupaten Bateng semakin digital, terbukti saat ini para petani di Kabupaten Bangka Tengah telah diajarkan dalam penggunaan teknologi digital real time yang mampu memberikan data-data akurat tentang parameter tanah pertanian yang ditanam.

Teknologi yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Bateng bekerjasama dengan Yayasan Ansa Indonesia ini, dinilai mampu memudahkan petani dalam mengetahui informasi tentang lahan pertaniannya. Dimana teknologi ini dalam setiap 15 detik secara terus menerus mengirimkan data unsur tanah yang ada di lahan pertanian, dan data tersebut dapat langsung diterima petani melalui telepon seluler.

Dengan demikian, petani dapat mengetahui perubahan unsur hara pada tanah, sehingga dapat mengontrol unsur hara pada tanah pertaniannya. Petani dapat menghemat bea operasional dalam penggunaan pupuk, pestisida organik, dan bea operasional lainnya. 

"Kalau dulu petani disini dalam mengukur unsur hara tanah, kami ajarkan menggunakan teknologi digital manual. Jadi jika petani memiliki lahan dua hektar, maka petani harus datang kelahanya untuk mengukur unsur hara di lahannya. Petani juga harus mengukur tanah di beberapa titik, dan harus dilakukan dua pekan sekali. Sekarang ilmunya kami tambah, dengan teknologi digital real time ini. Jadi, setiap 15 detik sekali, petani sudah dapat mengetahui informasi lahan pertaniannya di handphonenya. Jadi petani tidak perlu repot datang ke lahanya untuk mengetahui kandungan tanah di lahannya. Kalau unsur hara rendah, petani dapat dengan mudah meningkatkannya, maka ketepatan dalam memberikan hara bisa lebih efektif. Jadi intinya teknologi ini untuk pertanian berbasis organik," ujar Direktur Ansa, Nugroho Widiasmadi pada Selasa (06/09/2022).

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut