Pengalaman dari krisis pertama ini membuat dia menyadari ada beberapa fase di bisnis kuliner yang mesti dipahami. Pertama, fase tren, dimana semua orang akan mencari produknya. Kedua, fase gaya hidup, ketika produknya telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Ketiga, fase budaya, dimana produknya telah mendarah daging di setiap lini kehidupan masyarakat.
Krisis kedua yang dihadapi Donny Pramono adalah krisis yang juga dialami oleh setiap orang yakni pandemi Covid-19. Saat krisis berlangsung, dia mulai bergerak cepat menerapkan strategi baru dengan menerapkan franchise online untuk memperlebar pemasaran produknya di dunia digital. Pasalnya, saat awal masa pandemi Covid-19, mobilitas masyarakat sangat dibatasi dan menjadi tergantung pada dunia online.
Donny Pramono menuturkan menggeluti bisnis Sour Sally karena kecintaannya terhadap yoghurt. Semua berawal saat di bangku perkuliahan, ketika dia sering mencicipi yoghurt yang ada di sekitar kampusnya di University of Penn State di Amerika.
Karena mencicipi berbagai macam yoghurt, Donny Pramono kemudian menjajal berbagai resep untuk membuat yoghurt. Setelah melakukan eksperimen berkali-kali, dia akhirnya menemukan resep yang cocok dengan lidah orang Indonesia.
Menurut dia, yoghurt di Amerika cenderung manis karena kandungan susu yang lebih banyak. Sementara di Indonesia, lebih cocok dengan rasa manis dan asam yang seimbang.
Editor : Muri Setiawan