JAKARTA, lintasbabel.id - Hari Listrik Nasional ke-76 pada tahun ini merupakan lintas sejarah panjang kehadiran PT PLN (Persero) dalam menerangi nusantara dan menggerakkan perekonomian Indonesia. Meski memiliki banyak tantangan, PLN terus berjuang menghadirkan energi berkeadilan hingga ke pelosok desa.
Berkolaborasi dengan pemerintah dan seluruh stakeholder terkait, PLN turut mendukung Program Listrik Desa yang juga merupakan strategi mengurangi kemiskinan dan menumbuhkan ekonomi di daerah. PLN pun terus mendorong Rasio Desa Berlistrik (RDB) yang merupakan rasio antara desa yang berlistrik dengan jumlah desa di Indonesia.
Hingga September 2021, sebanyak 83.125 desa di seluruh wilayah Indonesia telah berhasil dilistriki. Capaian ini mendorong Rasio RDB mencapai 99,62 persen. Meski di tengah pandemi, angka ini melampaui capaian tahunan 2020 lalu yang mencatat realisasi listrik desa sebanyak 82.569 desa dengan capaian RDB 99,52 persen.
Kisah juang melistriki desa yang jauh dari infrastruktur memadai di pelosok negeri ini pun dirangkum dalam buku “Cahaya untuk Desa”. Memanfaatkan momen Hari Listrik Nasional, keindahan perjuangan insan PLN bersama pemerintah dalam buku ini pun secara resmi dirilis.
“Kami mengapresiasi kerja insan-insan PLN yang terangkum dalam buku “Cahaya untuk Desa”. Ini adalah bukti kerja keras dan cerdas PLN dalam membawa cahaya untuk desa-desa di pelosok nusantara. Juga sebagai bukti sejarah, bahwa meski di tengah pandemi PLN tetap berkinerja tinggi bagi negeri,” ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.
Buku dengan 266 halaman ini merekam jejak PLN dalam merefleksikan kerja keras, komitmen, dan pencapaian listrik berkelanjutan. Terdiri dari 5 bab, menguraikan pengalaman unik dan menarik yang disertai tantangan untuk menghadirkan terang bagi puluhan ribu desa.
Salah satu kisah datang dari Kampung Kwaedamban, Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Desa ini unik karena mesti dicapai melewati perjalanan udara, sungai dan hutan.
Ada pula kisah petugas PLN saat melistrik desa-desa di perbatasan dengan Malaysia, Vietnam, Filipina hingga Australia. Kisah menembus hutan hingga ombak lautan mencapai desa yang lama tak disapa.
Editor : Haryanto