BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Ribuan warga Muntok menggelar tradisi Ziarah Kute Seribu di Tempat Permakaman Keramat, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rabu (13/7/2022).
Ziarah Kute Seribu yang dikenal dengan nama Haul ini merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengenang dan mendoakan para pemimpin terdahulu Muntok di makam tersebut.
Adapun makam yang diziarahi oleh peziarah kali ini diantaranya makam Habib Hamid Bin Abdurahman Assegaf, Habib Hud Bin Muhammad Assegaf dan Habib Syatho.
Rangkaian tradisi Ziarah Kute Seribu dimulai dengan pembacaan Burdah dan Qasidah. Kemudian diadakan acara arak-arakan dari Surau Tanjung ke tempat pemakaman Keramat, lalu diakhiri dengan Tahlilan, Tausyiah dan makan bersama di Masjid Jami Muntok.
"Ini Ziarah Kute Seribu yang diadakan sudah ke-15, undangan ada yang dari Bangka dan luar Bangka. Kegiatan ini untuk mendoakan sesepuh, kyai kita," kata Ketua Panitia Ziarah Kute Seribu, Saleh Al-Kaff.
Selain itu, Saleh Al-Kaff juga menyampaikan tradisi Ziarah Kute Seribu ini sebagai ajang penguat tali silaturahmi antar masyarakat.
"Ini juga intinya untuk mengikat tali silaturahmi antar sesama masyarakat, baik untuk di Bangka dan luar Pulau Bangka, untuk mengukuhkan persaudaraan kita. Terus, yang berpartisipasi setiap tahun ada 1.500 sampai 2000 orang, untuk tahun ini sendiri ada 2000 orang," tuturnya.
Sementara, Zainan salah satu peziarah asal Kampung Zed, Kabupaten Bangka memaknai Ziarah Kute Seribu sebagai bentuk penghargaan kepada pemimpin terdahulu.
"Kami disini menghargai jasa para pemimpin terdahulu kami, karena di dalam Al Quran kita tidak boleh melupakan jasa orang yang telah berjasa kepada kita. Kemudian Zikrul Maut, kita mengingat kematian," ujar Zainan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat, Muhammad Ali mendukung adanya tradisi Ziarah Kute Seribu kedepannya akan ditingkatkan.
"Kami mendukung dengan adanya agenda tahunan ini. Kedepannya akan ditingkatkan bukan berarti kegiatan ini tidak besar. Kegiatan ini juga berdampak pada sektor ekonomi, hotel-hotel penuh, ada juga wisatawan juga dapat mengenal event budaya yang ada di Bangka Barat," kata Muhammad Ali.
Editor : Muri Setiawan