Sebagai informasi, penilaian Latte Art mencakupi: Visual Foam Quality, Contrast Between Ingredients, Harmony, Size, Position of Pattern, dan Level of Difficulty Successfully Achieved. Kompetisi ini menghadirkan tiga juri yang kompeten dan berpengalaman di bidang kopi, pertama Iwan Setiawan (Johni) dengan segudang prestasi salah satunya pernah meraih juara kedua Indonesia Aeropress Championship 2016 serta telah mengantongi Certified Judges Indonesian Coffee Event 2017, 2018. Juri kedua Johni, ada Fernando Ricardo Co-Founder Coffee rose sekaligus barista trainer yang juga sudah mengantongi Indonesia Brewer Cup Certified Judge.
Terakhir ada Marco Poidomani, orang pertama di Sisilia yang memperoleh sertifikasi sistem diploma kopi pada tahun 2012, sertifikat paling terkenal di seluruh dunia yang diberikan kepada para profesional kopi, yang diakui oleh SCAE (Speciality Coffee Association of Europe). Belum lama ini pada 2020 lalu, Marco berhasil menempati juara ketiga sebagai barista terbaik di final nasional kopi di Good Spirits.
Peserta yang lolos ke Babak Final akan bertanding secara langsung di Final Bezzera Latte Art Competition 2022 yang akan diadakan pada tanggal 2 Juli 2022 di Jakarta, dengan biaya akomodasi dan transportasi ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyelenggara.
Kesuksesan Bezzera Latte Art Competition 2022 ini nantinya diharapkan tak hanya sekadar menjadi kompetisi saja, namun bisa menjadi community center. Jangan lewatkan kompetisi ini, karena di hari H akan ada workshop dan talkshow yang tak kalah menarik. Yuk, join!
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait