JAKARTA, lintasbabel.id - Momen lebaran Idul Fitri 1443H tahun 2022 dinilai menjadi awal kebangkitan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Lantaran, selama Indonesia dilanda pandemi Covid-19 sejak 2020, pemerintah membatasi kegiatan masyarakat sehingga daya beli masyarakat menurun.
Ketua Komite Tetap UKM dan Koperasi Kadin Indonesia, Sharmila Yahya mengaku optimistis kebangkitan para pelaku UMKM ini akan terus berlanjut selama lima tahun ke depan.
Selama dua tahun belakangan UMKM kita dalam rangka recovery ekonomi. Ada yang bertahan, ada juga yang gulung tikar. Tapi sekarang sedang mencoba start kembali dari kuartal pertama 2022. Saya melihat ada kebangkitan tiga sampai lima tahun ke depan," ujar Yahya dalam diskusi di IDXChannel, dikutip Sabtu (7/5/2022).
Dia mengatakan, selama tiga hingga lima tahun ke depan akan ada perubahan bisnis yang menarik setelah pandemi Covid-19. Hal itu di dasarkan karena selama pandemi, pelaku UMKM merombak perilaku bisnisnya. Mulai dari sistem berjualan, manajemennya, maupun produknya.
Disamping itu, Yahya mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah yang mewajibkan para pengusaha memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya menjadi booster peningkatan daya beli masyarakat.
"Pemerintah kan waktu itu meminta kepada seluruh pengusaha untuk memberikan THR. Nah THR ini jadi booster untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Karena tanpa ini tidak bisa merubah perilaku masyarakat untuk berkonsumsi," jelasnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait