JAKARTA, lintasbabel.id - Selama lebaran Idul Fitri 1443H, jumlah uang perputaran uang dari kota ke daerah mencapai Rp42 triliun. Hal ini seperti yang diungkapkan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, Senin (2/5/2022).
Menurutnya, hal ini dikarenakan animo masyarakat terhadap mudik menggerakan ekonomi daerah dan produktivitas beragam sektor usaha.
"Kita perkirakan akan terjadi perputaran uang di kisaran Rp28 hingga Rp42 triliun selama libur Idul Fitri ini, dengan asumsi jika jumlah yang mudik sekitar 85 juta orang atau rata-rata 28 juta keluarga, dengan membawa minimal Rp1 juta saja," ujar Sarman, ditulis Senin (2/5/2022).
Lebih lanjut, perkiraan uang yang mengalir tersebut setara dengan 25 persen dari uang tunai yang disiapkan Bank Indonesia untuk kebutuhan Idul Fitri yaitu Rp175,2 triliun, naik 13,42 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Uang tersebut sekitar 58 persen mengalir di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jabodetabek, Banten, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Bali, NTB, dan Maluku/Papua.
Menurutnya, perputaran uang yang sangat besar ini akan menggenjot pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II 2022.
"Jika hal ini tercapai tentu akan dapat memberikan kontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 sebesar 5 persen sampai 5,5 persen. Artinya momentum Idul Fitri tahun ini akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," jelas Sarman.
Oleh karenanya, Sarman berpesan agar masyarakat bisa memanfaatkan momentum liburan ini menjadi peluang usaha dengan menjual beragam hal seperti makanan khas daerah, batik, dan souvenir lain untuk dibawa kembali ke kota asal pemudik.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait
