PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bangka Belitung (UBB) menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Taman Merdeka Kota Pangkalapinang, Kamis (21/4/2022). Massa aksi menyuarakan sejumlah aspirasi terkait kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro masyarakat.
Presiden Mahasiswa UBB, Pahlevi dalam orasinya mengatakan, bahwa kebijakan pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini menerbitkan beberapa kebijakan yang tidak melihat, situasi dan kondisi kekinian masyarakat level bawah.
Semisal, terkait kenaikan PPN 11%, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Menuntut dan menolak kenaikan harga BBM, menuntut evaluasi kebijakan PPN 11% prioritas pemerintah. kami juga memberikan ultimatum kepada pemerintah untuk mengusut tuntas mafia dibalik kelangkaan minyak goreng, BBM subsidi serta bahan pokok lainnya," kata Pahlevi.
Pengunjuk rasa juga mendesak pemerintah untuk menghentikan aktivitas perusahaan sawit yang bersifat eksploitatif, dan merampas lahan warga masyarakat.
"Mendesak pemerintah membuat kebijakan yang mengatur prioritas kebutuhan CPO domestik. Serta memperketat pengawasan dalam segala aktivitas perekonomian," lanjutnya.
Selain itu, para mahasiswa juga menyatakan menolak UU Cipta Kerja yang dinilai penuh tipu muslihat, beserta peraturan turunannya.
"Tolak pembahasan RUU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang hanya bertujuan memuluskan revisi UU Ciptaker. Kami juga meminta pemerintah untuk menghentikan Proyek Strategis Nasional yang menindas rakyat. Termasuk penghentian pembangunan ibu kota negara (IKN). Tolak komersialisasi pendidikan yang bercorak kapitalis," katanya.
Aksi unjuk rasa yang sempat diguyur hujan ini turut dikawal oleh petugas keamanan dari kepolisian.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait