PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Fitur Stories sejauh ini masih banyak diminati oleh sejumlah kalangan pengguna media sosial. Berbagai media sosial pun mencoba menghadirkan fitur ini ke dalam platformnya, termasuk LinkedIn.
Namun sayangnya, fitur Stories di LinkedIn tidak bertahan lama. Pihak perusahaan berencana untuk menghapus fitur ini pada akhir September mendatang.
Video Stories di LinkedIn pertama kali diluncurkan pada Februari 2020 dalam pengujian internal. Perusahaan menyebut penutupan tersebut karena pengguna tidak ingin video yang mereka unggah menghilang.
“Dalam mengembangkan Stories, kami berasumsi bahwa orang tidak ingin video informal dilampirkan ke profil mereka, dan hal itu akan mengurangi hambatan yang dirasakan orang untuk memposting,” kata Senior Director of Productiz, Liz Li, dikutip dari The Verge, Rabu (1/9/2021).
"Ternyata, pengguna ingin membuat video abadi yang menceritakan kisah profesional dengan cara yang lebih pribadi dan yang menunjukkan kepribadian dan keahlian yang dimiliki," sambungnya.
LinkedIn bukan satu-satunya yang menyetop fitur Stories. Sebelumnya ada Twitter yang juga melakukan hal yang sama dengan fitur yang mereka beri nama Fleets.
Seperti LinkedIn, Twitter mengamati bahwa pengguna tidak begitu suka dengan format video yang punya batas waktu.
Dihentikannya fitur Stories di dua platform tersebut dapat menandakan hilangnya minat pengguna pada format video yang bisa menghilang. Namun, tampaknya tidak mungkin Snapchat atau Instagram akan menyerah pada produk Stories mereka dalam waktu dekat.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait